Ada 3 Petinggi Kepolisian Tak Suka Budi Gunawan

jpnn.com - JAKARTA - Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S Pane mengungkap adanya tiga perwira tinggi Polri yang tidak senang dengan Komjen Budi Gunawan (BG). Ketidaksukaan terhadap Budi itu juga terkait dengan rivalitas dalam memperebutkan posisi orang nomor 1 di Polri.
"Ini hasil penelusuran IPW. Ada tiga perwira tinggi Polri yang terang-terangan menjatuhkan BG. Tidak suka. Mereka merasa yang lebih pantas jadi Kapolri," kata Neta di pressroom DPR, Senayan Jakarta, Kamis (15/1).
Neta mengatakan, ketiga perwira tinggi Polri itu sengaja membuat gonjang-ganjing dengan harapan salah satu di antara mereka bisa jadi Kapolri mengganti Jenderal Polisi Sutarman. Neta bahkan melihat indikasi itu sangat kuat karena ada petinggi Polri yang mendekati Kompolnas.
"Bahkan, tiga hari sebelum BG jadi tersangka, salah satu dari mereka melobi Kompolnas. Tapi syukur, Kompolnas menolak lobi mereka. Saya tidak akan mengungkap tiga nama tersebut karena ini hasil penelusuran IPW," ungkap Neta
Mantan wartawan itu menegaskan, peristiwa ini akan menghancurkan dan merusak institusi Polri. "Jadi tidak hanya sekedar BG saja yang kena, institusi Polri juga hancur," pungkasnya.(fas/jpnn)
JAKARTA - Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S Pane mengungkap adanya tiga perwira tinggi Polri yang tidak senang dengan Komjen Budi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Ketua Fraksi PKS Mengajak Parlemen Inggris Menghentikan Penjajahan Israel Atas Palestina
- Sherly Tjoanda Jadi Gubernur Terkaya di Indonesia, Hartanya Sebegini
- Resmi Jadi Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi Minta Karangan Bunga Diganti Benih Padi
- Laporan Populix Mencatat 66% Jurnalis Berhati-Hati karena Kriminalisasi
- Siti Fauziah Berharap Dharma Wanita Persatuan Setjen MPR Gali dan Kembangkan Potensi
- Soal Prevalensi Stunting, Sihar Sitorus Sebut Indonesia Perlu Belajar dari Peru