Ada 33 Titik Panas di Kaltara, Gubernurnya Belum Juga Tetapkan Status Siaga

Ada 33 Titik Panas di Kaltara, Gubernurnya Belum Juga Tetapkan Status Siaga
Ilustrasi. foto: dokumen JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Satelit Modis milik NASA mencatat titik panas (hotspot) kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di sejumlah wilayah di Indonesia mencapai 189 titik selama satu hari ini, Sabtu (3/9).

Dalam catatan itu terinci setidaknya ada 129 titik panas dengan tingkat kepercayaan sedang dan 60 titik pada tingkat kepercayaan tinggi.

Menurut Juru Bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, hotspot pada tingkat kepercayaan sedang terpantau di Bangka-Belitung (1 titik) Gorontalo (2), Kalimantan Tengah (1), Kalimantan Timur (10), Kalimantan Utara (54), Nusa Tenggara Barat (2) Nusa Tenggara Timur    ‎(28), Riau (2), Sulawesi Selatan (8), Sulawesi Tengah (8), Sulawesi Tenggara (11), Sulawesi Utara (1), dan Sumatera Selatan (1).

Sedangkan hotspot dengan tingkat kepercayaan tinggi masing-masing Bangka-Belitung (1 titik), Kalimantan Timur (4), Kalimantan Utara (Kaltara) (33), Maluku (1), Nusa Tenggara Barat (1), Nusa Tenggara Timur (10), Sulawesi Selatan (5), Sulawesi Tenggara (3)‎ dan Sumatera Selatan (‎2).

"Dari tingkat sebaran, ‎terpantau hotspot di Kalimantan Utara meningkat cukup signifikan di banding Jumat (2/9) kemarin. Dari 40 menjadi 87 titik," ujar Sutopo, Sabtu malam.

Sayangnya, ‎hingga saat ini Gubernur Kalimantan Utara kata Sutopo, belum menentapkan siaga darurat kebakaran hutan dan lahan. Padahal hotspot mulai meningkat. 

"Begitu pula halnya dengan Kalimantan Timur yang belum menetapkan siaga darurat. Menyebabkan penanganan pemadaman kebakaran hutan dan lahan belum dilakukan secara intensif dan dukungan dari operasi udara," ujar Sutopo.

Sikap kepala daerah di Kaltara dan Kaltim kata Sutopo, berbeda dengan ‎Gubernur Kalimantan Barat. Bahkan telah memperpanjang masa siaga darurat hingga 30 November mendatang.

JAKARTA - Satelit Modis milik NASA mencatat titik panas (hotspot) kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di sejumlah wilayah di Indonesia mencapai

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News