Ada 4.500 Perguruan Tinggi, Mayoritas Mutu Rendah

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Jenderal Sumber Daya Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Pendidikan Tinggi Kemenristekdikti Ali Ghufron Mukti menyoroti masih rendahnya kualitas perguruan tinggi (PT) di tanah air.
Dia menyebut, dari sekitar 4.500 perguruan tinggi negeri (PTN) dan perguruan tinggi swasta (PTS) yanga ada saat ini, sebagian besar mutunya di bawah standar.
"Indonesia potensinya luar biasa. Jumlah dosennya, mahasiswanya, PT-nya sangat banyak. Masalahnya, Indonesia hanya menang di kuantitasnya. Sedangkan kualitasnya masih jauh," kata Prof Ghufron di Jakarta, Selasa (19/12).
Dia menyebutkan, masih rendahnya mutu PT dilihat dari minimnya PTN yang masuk dalam rangking dunia. Dari 138 PTN, hanya tiga yang masuk dalam daftar 500 perguruan tinggi terbaik dunia.
"Rangking memang bukan segalanya tapi seorang rektor harus tahu PT di rangking berapa. Karena rangking bisa jadi tolok ukur kualitas PT. Di sini peran leadership harus menonjol," terangnya.
Rektor selaku leadership harus mampu membaca peluang serta menciptakan inovasi. PT akan maju atau tidak tergantung leadership nya.
"Pemerintah sudah menopang dana dan kebijakan tapi rektor harus punya inovasi. Jangan hanya bergantung terus ke pemerintah untuk meningkatkan mutu," tegasnya.
Salah satu upaya Kemenristekdikti meningkatkan mutu pendidikan PT adalah dengan mengundang diaspora.
Dari sekitar 4.500 perguruan tinggi, 138 di antaranya merupakan perguruan tinggi negeri (PTN) dan hanya 3 yang masuk 500 terbaik dunia.
- Ajak Perguruan Tinggi Memperkuat Danantara, Viva Yoga: Pastinya dengan Kajian Ilmiah
- Bertemu Perwakilan FOReTIKA, Raja Juli Bicara Kerja Sama Sektor Kehutanan dengan Kampus
- Waka MPR Sebut Upaya Peningkatan APK Perguruan Tinggi Harus Segera Dilakukan
- SPAN-PTKIN 2025, Jaring Calon Mahasiswa Bertalenta Tinggi, Siap Kerja
- Wamen Viva Yoga Ajak Perguruan Tinggi Berkolaborasi Membangun Kawasan Transmigrasi
- BINUS University Kukuhkan 7 Guru Besar Sekaligus di Awal 2025