Ada Ajaran Solidaritas yang Bisa Diambil dari Serangan Masjid Selandia Baru

Tantowi Yahya mengatakan Selandia Baru memang dikenal sangat toleran dan sangat terbuka terhadap pendatang, dengan lebih dari 200 suku bangsa dan puluhan agama dan kepercayaan.
"Adanya aksi yang dilakukan oleh warga asing ini membuat Selandia Baru bangkit untuk kembali menunjukkan ciri mereka sebagai bangsa yang pluralis, cinta damai, harmonis, dan menjunjung toleransi," ujar Tantowi.
Tantowi yang sudah tinggal dua tahun di Selandia Baru mengatakan warga Selandia Baru memang mengerjakan apa yang mereka ucapkan, bukan sekedar retorika.

"Ini yang mungkin berbeda dengan bangsa kita yang kadang tidak konsekuen, tidak linear antara apa yang diucapkan dengan yang dikerjakan."
Dari data terbaru ditemukan lebih dari 41 persen warga Selandia Baru mengaku tidak menganut agama, tetapi Tantowi mengatakan apa yang mereka lakukan adalah perilaku layaknya orang yang beragama.
"Sehingga tidak berlebihan jika disebutkan dalam sebuah survei Selandia Baru sebagai penduduk yang justru paling Islami itu menjadi benar," ujar Tantowi merujuk pada aksi solidaritas yang ditujukan warga Selandia Baru kepada warga minoritas.
Tantowi tetap optimistis jika Indonesia dengan keberagamannya pun bisa tetap menjalankan kerukunan dengan baik, meski akhir-akhir terasa dimanfaatkan oleh kepentingan politik.
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya