Ada Ancaman Teror Saat Perayaan Natal
Penangkapan Terduga Teroris Meningkat
"Mereka masuk dalam daftar pencarian orang (DPO), tentu wajar kalau harus ditangkap dulu," paparnya.
Soal peran ketiga terduga teroris, dia menjelaskan bahwa peran ketiganya berbeda-beda. Ada yang berperan sebagai pencari dana dengan melakukan perampokan, lalu ada juga terduga teroris yang berperan sebagai pelatih dan ahli elektrik sebagai pemicu bahan peledak.
"Perannya, kami masih dalami lagi," tuturnya.
Namun, diprediksi ketiganya ada hubungannya dengan sejumlah pristiwa terorisme. Seperti, pelatihan terorisme di Aceh dan gerakan Mujahidin Indonesia Timur (MIT). Dia menjelaskan, semua itu nanti akan dibuktikan di pengadilan.
"Yang pasti, dalam penangkapannya diupayakan lebih humanis," ujarnya.
Terkait barang bukti apa yang disita dalam penangkapan tersebut, Ronny mengaku masih belum mendapatkan penjelasan dari Komandan Densus 88 Anti Teror.
"Nanti, tentu akan kita ungkapkan," paparnya.
Namun, langkah Polri tidak berhenti disitu. Untuk memastikan keamanan perayaan natal, maka ada sejumlah lokasi yang telah disterilisasi dari gangguan bom dan bahan yang mudah meledak. Di antaranya tempat peribadahan, pusat perbelanjaan, dan tempat hiburan.
JAKARTA - Intensitas penangkapan terduga teroris yang menanjak sebelum Hari Raya Natal dipastikan karena ada ancaman teror saat perayaan hari tersebut.
- 629 Karhutla Terjadi di Indonesia Sepanjang 2024
- BMKG: Seluruh Jakarta Diguyur Hujan Ringan pada Jumat Pagi
- Hakim PN Medan Tolak Eksepsi Ratu Entok Terdakwa Penista Agama
- BPBD Sumenep Dirikan Posko Siaga Untuk Tekan Risiko Bencana
- Laskar Merah Putih Minta Majelis Hakim PN Tanjung Karang Tegakkan Keadilan
- KPK Diminta Tuntaskan Perkara Korupsi yang Mandek di Periode Sebelumnya