Ada Anggota Fraksi PAN DPR Diduga Berijazah Palsu, Ayo Ngaku....
jpnn.com - JAKARTA - Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) DPR digoyang kabar tak sedap tentang salah satu anggotanya yang berijazah palsu. Mantan Wakil Sekretaris Jenderal PAN, Kuntum Khairu Basa mengatakan, kabar miring itu sudah santer beredar sehingga perlu segera diklarifikasi.
Menurut Khairu, dirinya sudah mendapat banyak informasi tentang salah satu anggota FPAN yang berijazah palsu. Meski tak mau menyebut nama, namun ketua umum DPP Garda Muda Nasional (GMN) itu menegaskan bahwa kabar adanya anggota FPAN DPR yang menggunakan ijazah palsu sudah diketahui banyak kalangan.
“Kemarin saya mendapatkan laporan tentang ijazah palsu ini. Saya tidak perlu menyebutkan nama yang bersangkutan. Kita sama-sama tahulah,” ujarnya di Jakarta, Minggu (4/10).
Khairu mendapatkan banyak laporan karena politikus PAN yang diduga menggunakan ijazah palsu itu memang salah satu pengurus di GMN. Namun, ia bukanlah pihak yang berwenang untuk menyatakan benar atau tidaknya dugaan itu. ”Makanya perlu pembuktian dari aparat penegak hukum,” tuturnya.
Meski demikian Khairu menegaskan, kasus ijazah palsu ini tidak bisa dibiarkan. Menurutnya, citra PAN yang selama ini identik dengan partai kaum cendekiawan bisa tercoreng jika membiarkan kadernya di kursi legislatif ternyata berijazah palsu.
Karenanya Khairu menyarankan PAN segera menggelar klarifikasi ke anggota fraksinya di DPR yang diduga berijazah palsu. “Agar masalahnya clear,” ucapnya.(ara/JPNN)
JAKARTA - Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) DPR digoyang kabar tak sedap tentang salah satu anggotanya yang berijazah palsu. Mantan Wakil Sekretaris
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Suparta Divonis 8 Tahun Penjara dan Ganti Rugi Rp 4,5 Triliun, Pengacara Bilang Begini
- Kemenperin Resmikan Ekosistem Solusi Teknologi SFI untuk Akselerasi Industri 4.0
- Mendes Yandri: Dana Desa Boleh Dipakai untuk Kondisi Darurat
- Bea Cukai Berikan Izin Fasilitas Kawasan Berikat untuk Perusahaan Ini
- Solutif! Bank Mandiri Bersama RSAB Harapan Kita Perkuat Digitalisasi Sektor Kesehatan
- Hakim Sebut Tuntutan ke Harvey Moeis Terlalu Berat, Kejagung Merespons Begini