Ada Angin Segar Buat Perajin Tahu dan Tempe, Alhamdulillah
jpnn.com, CILEGON - Pemerintah terus memastikan stabilitas pasokan dan harga kedelai untuk memenuhi permintaan dan konsumsi dalam negeri.
Sebab, ketersediaan kedelai yang cukup dengan harga yang wajar diharapkan dapat menjaga keberlangsungan usaha, khususnya bagi para perajin tahu dan tempe.
Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency Arief Prasetyo Adi mengatakan pemerintah telah mengambil sejumlah langkah strategis dan antisipatif untuk mencegah kelangkaan dan gejolak harga kedelai.
Adapun kedatangan sebanyak 56 ribu ton kedelai yang di impor dari Amerika Serikat telah tiba di Krakatau International Port, Cilegon, Banten pada Minggu (15/1).
"Kedatangan kedelai ini sebagai stok untuk memenuhi permintaan dan konsumsi dalam negeri sehingga diharapkan dapat mengamankan ketersediaan dan menjaga harga kedelai tetap stabil di harga yang wajar,” ujar Arief, Selasa (17/1).
Arief menyampaikan kedelai yang masuk tersebut harus cepat didistribusikan agar segera dinikmati perajin tahu dan tempe.
"Gakoptondo, Bulog, RNI akan bantu mempercepat distribusi juga. Ini waktunya kolaborasi," ungkapnya.
Selanjutnya, kedelai tersebut akan dijual dengan harga Rp 12 ribu per kilogram sehingga tidak memberatkan para pelaku usaha.
Pemerintah terus memastikan stabilitas pasokan dan harga kedelai untuk memenuhi permintaan dan konsumsi dalam negeri.
- Harga Pangan Hari Ini, Bawang Merah Mulai Merangkak Naik
- Bea Cukai Bersama BPOM & Asperindo Gelar FGD Bahas Pengawasan Impor Obat dan Makanan
- Tingkat Pemborosan Pangan Indonesia Diprediksi 112 Juta Ton per Tahun pada 2045
- Tom Lembong Diperiksa Kejagung Hari Ini
- Sritex Cuma Salah Satu Korban Badai Besar di Industri Garmen
- Polres Rokan Hilir Menyita 117 Bal Pakaian Bekas Impor, 3 Tersangka Ditangkap