Ada Apa dengan Andi Widjajanto?
Bantah Presiden Online, Namun Setkab Pernah Kutip FB Jokowi

jpnn.com - JAKARTA - Sekretaris Kabinet (Seskab) Andi Widjajanto, membantah bahwa Presiden Joko Widodo memiliki akun facebook. Orang Istana itu mengatakan seluruh kegiatan Jokowi disampaikan lewat website resmi, bukan di jejaring sosial.
Penegasan ini disampaikan Andi di kantornya, Selasa (27/1) malam. "Presiden tidak memiliki atau memegang akun apapun baik itu twitter atau facebook," tutur Andi.
Menurut Andi semua kegiatan dan berita tentang presiden hanya dipublikasikan melalui website resmi di. www.setkab.go.id.
"Dari pihak Istana menggunakan secara resmi menyalurkan berita kegiatan presiden itu di Setneg/Setkab. Opini juga bukan. Termasuk Ibu Iriana juga bukan," sambung Andi.
Namun anehnya, di situs yang disebut Andi tersebut, pernah mengutip apa yang ditulis oleh akun facebook Joko Widodo, yang selama ini identik dengan pribadi Jokowi.
Kutipan yang dimaksud adalah berita di situs Setkab berjudul Presiden Jokowi: Kurangilah Perdebatan Yang Membuat Kita Jalan di Tempat. Berita tersebut diposting pada 14 Januari 2015.
“Selamat pagi bangsaku, mari kita bangun bangsa ini lewat gagasan-gagasan besar, dan kurangilah perdebatan-perdebatan yang membuat kita selalu jalan di tempat,” tulis Presiden Jokowi melalui fanpage facebook pribadinya, yang diunggahnya Rabu (14/1) pagi," unggah situs kantornya Andi. (adk/jpnn)
JAKARTA - Sekretaris Kabinet (Seskab) Andi Widjajanto, membantah bahwa Presiden Joko Widodo memiliki akun facebook. Orang Istana itu mengatakan seluruh
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kader Gerindra di Banggai Minta Polisi Menindak Pelaku Persekusi
- Paus Fransiskus Meninggal, Prabowo: Dunia Kehilangan Sosok Panutan dalam Kemanusiaan
- Mbak Ita bersama Suami Didakwa Terima Suap Rp 9,29 Miliar dari Proyek & Insentif ASN
- Dittipidsiber Bareskrim Turun Tangan Usut Gangguan Sistem Bank DKI
- Menindaklanjuti Pertemuan Bilateral, Menko Polkam BG Rapat Bahas Implementasi Batas Maritim
- Mendiktisaintek dan Menkes Evaluasi Pendidikan Dokter Spesialis, Imbas Kekerasan Seksual di RSHS