Ada Apa Dengan PT Freeport Indonesia dan Blok Wabu Sampai Mahasiswa jadi Seperti Itu?
jpnn.com, JAYAPURA - Solidaritas Mahasiswa Papua meminta pemerintah segera menutup PT. Freeport Indonesia.
Ratusan mahasiswa dari Universitas Indonesia itu juga meminta Gubernur Papua mencabut izin Blok Wabu karena dianggap tidak memberi manfaat bagi masyarakat Papua.
Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Uncen Jayapura, Yops Itlay mengatakan, selama ini kehadiran Freeport di Papua sudah banyak menguras sumber daya alam, namun tidak memberi manfaat bagi orang asli Papua.
"Segera hentikan kontrak karya Freeport. Banyak kekayaan yang diambil dari tanah Papua, tetapi tidak pernah ada dampak bagi rakyat Papua,” kata Yops dalam unjuk rasa di Uncen, Rabu (7/4) lalu, seperti dikutip dari Ceposonline.
Di mengatakan, Freeport sudah banyak mengambil dari Papua, tetapi tidak menjamin kehidupan rakyat Papua.
"Kami minta pemerintah menghentikan kontrak karya dan tidak usah membuka tambang baru di Blok Wabu. Usaha untuk membuka tambang di Blok Wabu harus dihentikan,” katanya.
Di tempat yang sama, Korlap Aksi Demo, Gerson Pigay juga meminta Gubernur Provinsi Papua segera mencabut surat izin bloc Wabu.
Dia juga meminta PT. Freeport, pemerintah pusat dan provinsi ketika memperpanjang kontrak PT. Freeport harus bertanya kepada masyarakat pemilik hak ulayat, tidak seenaknya.
Mahasiswa di Papua menyebut PT Freeport Indonesia dan Blok Wabu dalam orasinya. Ada apa?
- Brigpol Enok Tewas Ditembak KKB, Aktivitasnya Sempat Diawasi
- Kawasan PT Freeport Dijaga 1.057 Personel TNI-Polri, Ada Apa?
- Target Beroperasi 2027, Pabrik Semen Baru di Papua Siap Garap Indonesia Timur
- Polda Papua Pecat 26 Polisi Selama 2024, Salah Satunya Sudah Bergabung dengan KKB
- 27 Anggota KKB Tewas Sepanjang 2024
- Irjen Patrige: ada 267 Orang Meninggal di Jalan Raya