Ada Apa Dengan PT Freeport Indonesia dan Blok Wabu Sampai Mahasiswa jadi Seperti Itu?
“Jika PT. Freeport mau melanjutkan kontrak karya harus bertanya kepada masyarakat yang memiliki hak wilayah di Timika. Jangan pemerintah provinsi dan pemerintah pusat mengambil ini dengan seenaknya. Kami juga minta negara segera tarik militer di Intan Jaya dan Ndugama, negara harus buka ruang demokrasi bagi masyarakat Papua,” tuturnya.
Demo terkait dengan PT. Freeport dilakukan di beberapa titik Kota Jayapura, dikawal ketat aparat Polri dan TNI, Rabu (7/4).
Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri mengatakan, penyampaian pendapat di muka umum diperbolehkan.
Namun, ada aturan yang harus ditaati yaitu berkaitan dengan protokol kesehatan. Aksi tersebut berpotensi terjadinya kerumunan massa. Sehingga pihak Kepolsian tidak memberikan izin.
“Kalau mau menyampaikan pendapat di lokasi yang sudah mereka tentukan silakan, tetapi tidak boleh keluar. Kami memegang aturan protokol kesehatan. Kami akan menyampaikan secara baik dan jika arahan kami tidak didengar, kami bubarkan,” kata Kapolda Mathius. (oel/bet/fia/nat)
Mahasiswa di Papua menyebut PT Freeport Indonesia dan Blok Wabu dalam orasinya. Ada apa?
Redaktur & Reporter : Adek
- Arus Mudik Nataru, KM Labobar Angkut 20 Ribu Penumpang di Papua
- Tolak Program PSN Baru, Senator Paul Finsen Mayor Minta Presiden Tinjau Ulang
- Layanan Inklusif Taspen Menjangkau Peserta hingga Wilayah Terluar
- Daftar UMP 2025 di 30 Provinsi, Papua Tertinggi Kedua Setelah Jakarta, Silakan Cek
- Sakit Hati Memuncak, Istri Bongkar Aib Calon Wakil Gubernur Papua Jeremias Bisai
- Cawagub Papua Yeremias Bisai Dipolisikan Istrinya Atas Dugaan KDRT dan Asusila