Ada Apa Ini? Ketua KPU Kok Merahasiakan Foto Elite Partai yang Dipamerkan Harun Masiku
PDIP pun mengajukan permohonan ke MA untuk diberikan wewenang dalam memutuskan siapa yang berhak mengambil suara Nazaruddin.
MA berikut Fatwa MA mengabulkan permintaan PDIP itu. Namun KPU tetap pada putusan bahwa Rezky yang berhak menggantikan Nazarudin.
Arief juga mengakui bahwa Harun datang dengan membawa salinan putusan dari MA kala itu. "Yang saya bisa pastikan dia datang setelah ada keputusan MA dan setelah penetapan perolehan suara," kata Arief.
Jaksa lalu bertanya dokumen apa saja yang dibawa Harun. Mendengar itu, Arief menjawab bahwa Harun membawa surat keputusan MA, surat DPP PDIP dan beberapa foto.
Jaksa kemudian menelisik foto siapa yang diperlihatkan Harun. Namun, Arief merahasiakan identitas yang dia lihat dalam foto itu.
"Foto dia dengan orang-orang yang mungkin dekat dengan dia. Ada lah, tokoh-tokoh besar, pimpinan partai, foto pejabat. Tetapi kan karena itu pertemuan informal, saya tidak mencatat, mendokumentasikan apa pun," kata Arief.
Tak puas dengan jawaban itu, jaksa menanyakan motif Harun menunjukkan foto itu kepada Arief.
Apakah ada upaya untuk menekan, Arief mengaku tidak menerima perlakuan itu.
Ketua KPU Arief Budiman membuka kronologi pertemuannya dengan politikus PDIP Harun Masiku.
- Hasto Bakal Kirim Buku Pak Sabam Biar Ara Sirait Melakukan Perenungan
- Tuduh Ara Bermain SARA di Pilkada Jakarta, PDIP Bakal Tempuh Langkah Hukum
- Hasto Tuding Ara Main SARA soal Pramono-Rano Didukung Anies, Prabowo Pasti Tak Suka
- Jelang Pencoblosan Pilkada, PDIP Jatim Minta Cakada Bisa Ikut Mengawal Suara
- Hasto Mendengar Informasi Bakal Dijadikan Tersangka di Kasus Absurd
- Pramono Dinilai Sengaja Tak Umbar Dukungan PDIP di Alat Peraga Demi Raup Massa Anies