Ada Aroma Perpecahan di Kabinet SBY-Boediono
Selasa, 20 November 2012 – 05:48 WIB
Sementara itu, Sekjen DPP PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo menilai Kabinet Indonesia Bersatu II mulai retak. Sebab, langkah Dipo Alam yang melaporkan tiga kementerian ke KPK dilakukan justru tanpa koordinasi dengan Presiden SBY.
Baca Juga:
“Pak Dipo lebih baik terbuka. Awalnya apresiasi, tentunya dengan bukti awal. Tapi setelah kami dengar jubir presiden yang tidak koordinasi dengan presiden, ini sudah saling tikam dengan presiden,” ujar Tjahjo di Gedung DPR, Senayan (19/11).
Tjahjo menuturkan, seharusnya sesama pembantu presiden saling kompak dan tidak saling tikam satu sama lain. Namun, antara seskab dan jubir presiden justru bertolak belakang. “Ini kok seperti saling hujat, saling tikam dan buat hiruk pikuk kabinet. Saya khawatir apa yang disampaikan jubir jadi polemik internal. Dia bermanuver. Seorang seskab dan seorang jubir sudah berbeda pendapat, apakah itu atas instruksi presiden?” tanya anggota Komisi I DPR ini.
Tjahjo juga menengarai langkah Dipo itu sebagai tameng bagi SBY. Namun, karena sudah terlihat tanpa koordinasi justru akan menjadikan keretakan bagi kabinetnya. “Latar belakang Dipo itu aktivis dan politikus, jadi kalau lempar isu sebagai bumper presiden, ya wajar. Tapi ini ada indikasi tidak sebagai bumper presiden, ini gawat. Harusnya presiden yang sampaikan,” pungkasnya. (dms)
JAKARTA – Koordinator Gerakan Indonesia Bersih (GIB) Adhie M Massardie menilai ada dua hal yang tergambar dari laporan Sekretaris Kabinet Dipo
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Keluarga Korban Kasus Pengambilalihan Saham PT ASM Mengadu ke Kompolnas
- Kepala BNN Komjen Pol Marthinus Hukom Terima Penghargaan Dari Pemerintah AS
- Butuh Dana Tambahan Rp 100 Triliun untuk 82,9 Juta Penerima Program MBG
- Menteri Agama: Pengumuman Libur Ramadan Disampaikan Senin
- Menko AHY Bicara soal Harga Tiket Transportasi Mudik Lebaran 2025: Lebih Terjangkau
- Hadiri Perayaan Natal di BRIN, Menko AHY Ingatkan Soal Toleransi dan Persatuan