Ada ASN di Cianjur Terjangkit HIV/AIDS
“Kadang ada juga dalam satu keluarga positif HIV, misalnya istrinya mengidap HIV, belum tentu anak dan suaminya bisa terjangkit. Asalkan si penderita tersebut rajin meminum obat yang telah diberikan dari rumah sakit,” jelasnya.
Dikatakan Cicih, para pengidap HIV di Cianjur cukup beragam. Tidak hanya dari kalangan yang memiliki risiko tinggi seperti pekerja seks komersial (PSK) atau sejenisnya.
Akan tetapi ada juga karyawan swasta, pengusaha, pengangguran, dan bahkan yang berprofesi sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN). “Iya ada. Yang bersangkutan ASN,” bebernya.
Cicih menceritakan, ASN dimaksud awalnya tidak terbuka bahwa dirinya terjangkit HIV sampai akhirnya menikah dengan seorang ASN lainnya sampai akhirnya memiliki anak.
Sayangnya, istrinya itu tidak mengkonsumsi obat sebagaimana diharuskan, lantaran tidak mengetahui bahwa suaminya positif HIV.
“Kan suaminya dari awal sebelum menikah sudah rutin minum obat dari rumah sakit. Tapi istrinya tidak. Akhirnya istrinya yang meninggal dunia,” ungkap dia.
Bahkan, lanjut Cicih, ASN penderita HIV itu rencananya akan menikah lagi dengan ASN lainnya. Akan tetapi, pernikahan itu batal lantaran calon istrinya mengetahui bahwa calon suaminya sudah positif HIV.
“Karena dari awal yang laki-laki ini tidak jujur soal kondisinya,” katanya.
Hingga Agustus 2019 penderita HIV/AIDS di Kabupaten Cianjur sudah mencapai 125 orang.
- J&T Cargo Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir Sukabumi dan Cianjur
- Bencana Alam, Ratusan Warga 9 Kecamatan di Cianjur Mengungsi
- Ini Rekomendasi Obat yang Tepat Bagi Penderita HIV/AIDS ala IDI Purworejo
- Indikator: Data QC 100 Persen, Hasil Pilbup Cianjur Belum Bisa Disimpulkan
- BPBD Minta Warga yang Terdampak Pergerakan Tanah di Cianjur Segera Mengungsi
- 209 Warga Terdampak Pergerakan Tanah di Kadupandak Dievakuasi