Ada Banyak Alasan Tidak Betah di Indonesia, tetapi Perlu Persiapan Sebelum Kabur

"Banyak sektor, banyak industri-industri yang mulai kekurangan pekerja, jadi mereka membutuhkan labour dari tempat-tempat lain," jelasnya.
Fenomena ini cocok dengan kondisi Indonesia yang saat ini banyak memiliki generasi anak muda, yang menurut Ariane "paling berpendidikan" dan "paling mempunyai potensi."
"Pathway untuk migrasi berubah dan itu memungkinkan yang punya aspirasi Kabur Aja Dulu jadi beneran kabur, orang yang punya kapabilitas itu sekarang semakin banyak di Indonesia dan kesempatan juga semakin banyak di negara negara destinasi," kata Ariane.
Tapi Ariane mengatakan masalah imigrasi, warga pendatang, dan migran di banyak negara seringkali "dipolitisasi", sehingga ada kelompok masyarakat dan politisi yang menerima mereka, tapi banyak pula yang tidak.
Ariane mengatakan keinginan untuk berkarya di negara asalnya bukan hanya dialami oleh warga Indonesia.
"Di mana-mana biasanya anak muda punya keinginan untuk keluar, mau itu di Australia ... di Indonesia pasti ada," jelasnya.
"Lapangan pekerjaan semakin tidak menentu dan semakin sulit bagi kaum muda untuk mendapatkan pekerjaan ... dan membangun karier yang bermakna."
"Namun masalah ketidakpastian, pengangguran, dan lain-lain tidak unik di Indonesia, terjadi juga di Australia."
Kekecewaan dan kekhawatiran anak-anak muda soal masa depan mereka di Indonesia menjadi viral lewat tagar #kaburajadulu
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia