Ada Biang Kerok di Pertamina Penentu Harga BBM Nonsubsidi Naik Tinggi
jpnn.com - JAKARTA - Pertamina batal menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) non-subsidi yang sedianya berlaku Jumat lalu (15/5) pukul 00.00. Keputusan pembatalan pun sangat mendadak karena diumumkan pada Kamis (14/5) malam atau hanya 1,5 jam jelang waktu pemberlakuan harga baru sesuai surat edaran Pertamina ke para pemilik SPBU.
Pengamat ekonomi yang juga mantan ketua Tim Antimafia Migas, Faisal Basri menyebut keputusan Pertamina menaikkan harga BBM nonsubsidi yang akhirnya dibatalkan itu dilakukan tanpa pemikiran secara matang sehingga membuat pemerintah kena imbasnya. Menurutnya, orang yang paling bertanggung jawab atas kekacauan itu adalah Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang.
"Nggak mungkin kebijakannya sekacau ini. Saya minta satu saja, Ahmad Bambang itu diganti saja karena ini sudah keterlaluan," pinta Faisal dalam diskusi 'Energi Kita' di Bumbu Desa, Cikini, Jakarta, Minggu (17/5). (chi/jpnn)
Faisal menegaskan, tingkat kenaikan harga baru BBM non-subsidi yang diputuskan Pertamina itu cukup tinggi. Karenanya, andai Pertamina tetap memberlakukan harga baru BBM non-subsidi pada Jumat lalu maka perusahaan pelat merah itu akan kehilangan konsumen.
"Ini keputusan yang bodoh, harganya terlampau jauh dengan SPBU lain (asing, red). Ini nggak hanya terjadi sekali saja, karena dia (Ahmad Bambang) sudah berkali-kali melakukan banyak kesalahan yang fatal," tegas Faisal.(chi/jpnn)
JAKARTA - Pertamina batal menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) non-subsidi yang sedianya berlaku Jumat lalu (15/5) pukul 00.00. Keputusan pembatalan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Melangkah Maju Menjadi Satu, PT BGR Logistik Indonesia Rayakan HUT ke-3
- 56% Bisnis di Indonesia jadi Korban Fraud Digital, 4 Langkah Penting ini Perlu Diambil
- Konsisten Terapkan Produk Halal, Ajinomoto Raih Penghargaan IHATEC
- Sinar Mas Land Sukses Menyelenggarakan DNA Leadership Summit di BSD City
- Efek Aquabike Championship 2024 Penumpang Ferry di Danau Toba Melonjak 12,7%
- Operasikan Pabrik di Jakarta Timur, Grundfos Gelontorkan Investasi Rp 31 Miliar