Ada Brigade 200K di Pertamina
Senin, 26 November 2012 – 01:01 WIB
Tapi, saya tidak mau berputar-putar di situ. Hambatan adalah untuk diatasi, bukan untuk dikeluhkan. Halangan adalah untuk diloncati, bukan untuk diratapi. Rintangan adalah untuk diberantas, bukan untuk ditakuti.
Memang ada beberapa pilihan untuk membuat Pertamina bisa meningkatkan produksi minyaknya. Bahkan, ada pilihan yang mudah. Tidak perlu berbelepotan. Bisa dikerjakan sambil makan-makan di hotel bintang lima. Yakni, membeli perusahaan-perusahaan minyak asing. Atau membeli ladang-ladang yang sudah produksi di luar negeri. Semua itu bisa dilakukan di ruang-ruang ber-AC. Tawaran seperti itu banyak.
Tapi, harganya juga mahal-mahal. Belum tentu keuangan Pertamina bisa menjangkaunya. Risikonya pun besar. Bahkan, waktu sering habis terbuang karena hasilnya yang sulit diharap. Apalagi sering juga harus melewati tender "yang belum tentu Pertamina bisa memenangkannya.
Pikiran mengembangkan sayap ke luar negeri seperti itu boleh terus diupayakan. Tapi, upaya di dalam negeri juga tidak boleh kendur. Pertamina baru memegang peran 20 persen di dalam negeri. Yang 80 persen masih asing. Malaysia sudah 40 persen dan bahkan Brasil sudah 90 persen.
MALAM Minggu kemarin bukan malam untuk hura-hura bagi direksi Pertamina. Malam itu mereka berkumpul di suatu tempat untuk menandai dimulainya pekerjaan
BERITA TERKAIT