Ada Bumil Meninggal, Kepala Puskesmas Bilang Begini
jpnn.com, SIMEULUE - Kepala Puskesmas Kuala Makmur, Kecamatan Simeulue Timur, Afrida Handayani, mengaku telah menerima kabar tentang seorang ibu hamil dan anak yang dikandungannya meninggal dunia di Pulau Siumat.
Ibu malang tersebut disebutkan meninggal dunia kerena tidak mendapat pertolongan medis karena para tenaga medis di puskesmas pembantu itu sedang cuti.
"Dua petugas medis yang bertugas di Pustu Pulau Siumat memang sedang cuti lebaran ke kampung halamannya. Tapi mereka mendapat ijin lebaran, karena hasil laporan dari kedua petugas, tidak ada ibu hamil yang akan melahirkan dalam waktu dekat," katanya.
Dia menambahkan, hasil laporan kontrol terhadap bumil oleh kedua petugas di Pustu Pulau Siumat, bahwa perkiraan dan sesuai umur kandungan Aslina, diprediksikan akan melahirkan sekitar bulan Agustus 2018.
Sehingga kedua petugasnya tersebut mendapat ijin resmi untuk berlebaran di Kecamatan Simeulue Tengah dan Kecamatan Salang.
Informasi yang dirangkum Rakyat Aceh dari sejumlah sumber, pada saat Aslina ditangani pihak tim medis RSUD Simeulue, dua dokter Obgyn juga tidak berada ditempat. Saat itu, juga sedang berlebaran. Hal itu dijelaskan drg Farhan, Direktur RSUD Simeulue.
"Saat bumil itu masuk RSUD Simeulue, sekitar pukul 14.00 WIB, Sabtu (16/6). Dan benar dua dokter Obgyn kita, dr Effi sedang di Medan, sudah cuti sejak tanggal 9 Juni 2018, dan pada siang Selasa tanggal 19 Juni 2018, telah tiba di Simeulue. Sedangkan dr Buyung juga cuti tanggal 16 Juni 2018," katanya.
Sehingga tidak adanya kedua dokter Obgyn pada saat emeregncy tersebut, sesuai prosedur tetap untuk menangani pasien tersebut, pihak manajemen RSUD Simeulue, maka kewenangan klinis ditangani dokter bedah yakni dr Asrinudin.
Kepala Puskesmas Kuala Makmur Afrida juga membenarkan dua petugas medis yang bertugas di Pustu Pulau Siumat memang sedang cuti lebaran ke kampung halamannya
- Debat Kandidat Pilgub Aceh Ricuh, Ini yang Terjadi
- Santri Diajak Proaktif Melawan Judi Online Lewat Kampanye di Digital
- Pengakuan Imigran Rohingya: Bayar Rp 32 Juta untuk Naik Kapal ke Indonesia
- Imigran Rohingya Mendarat Lagi di Aceh, Jumlahnya 93 Orang
- Temui Pj Gubernur, Aliansi Buruh Menyuarakan UMP Aceh 2025 Naik jadi Rp 4 juta Per Bulan
- UMKM Binaan BSI Tembus Pasar Global, Dapat Order Puluhan Ton