Ada Buronan BLBI Ditangkap di Tiongkok?

jpnn.com - JAKARTA - Beredar kabar buronan kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI), Samadikun Hartono ditangkap di Tiongkok, Jumat (15/4). Namun, belum ada pihak penegak hukum yang mengklaim penangkapan itu.
Mabes Polri saat dikonfirmasi memastikan bukan pihaknya yang melakukan penangkapan pada bekas komisaris utama PT Bank Modern itu. "Tidak ada informasi tentang itu (penangkapan Samadikun Hartono)," kata Kepala Divisi Hubungan Internasional Polri Irjen Ketut Untung Yoga saat dikonfirmasi di Jakarta.
Samadikun sebelumnya kabur ke Singapura saat Kejaksaan Agung (Kejagung) akan mengeksekusi vonis yang dijatuhkan Mahakamah Agung (MA) menguatkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
Sebatas pengetahuan jenderal bintang dua ini, Samadikun saat ini berada di Singapura, bukan di Tiongkok seperti yang dikabarkan. Namun demikian, ia mengatakan, apabila benar Samadikun ditangkap, tentu itu pekerjaan interpol atau otoritas setempat.
"Iya itu negara Singapura. Kalaupun ada yang berwenang menangkap pasti aparat Singapura," bebernya.
Sebelumnya diketahui, Samadikun merupakan buronan Kejagung. Buron yang kabur sejak 2003 itu, telah divonis bersalah dalam kasus penyalahgunaan dana talangan dari Bank Indonesia atau BLBI senilai sekitar Rp 2,5 triliun yang digelontorkan kepada Bank Modern menyusul krisis finansial 1998.
Kerugian negara dalam kasus ini adalah sebesar Rp 169 miliar. Berdasarkan putusan Mahamah Agung tertanggal 28 Mei 2003, mantan Presiden Komisaris Bank PT Bank Modern Tbk itu dihukum empat tahun penjara. (Mg4/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Agung Sedayu Grup Berbagi Kebahagiaan di Bulan Ramadan, Buka Puasa Bersama 1.000 Anak Yatim
- Optimalisasi Lahan Tidur, Pupuk Indonesia Gandeng TNI AD dan PTPN
- Terjun Langsung ke Cimanggung, Bupati Sumedang Pastikan Keselamatan Korban Banjir
- Persiapan Polrestabes Bandung Menjelang Mudik Lebaran 2025
- Gempa M 4,5 Guncang Malang, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami
- Sufmi Dasco dan Andre Rosiade Lepas 5.000 Pemudik Pulang Basamo Gelombang Pertama