Ada Celah Ungkap Kasus Pembunuhan wartawan Udin

Setelah tak Terungkap Selama 17 Tahun

Ada Celah Ungkap Kasus Pembunuhan wartawan Udin
Solidaritas Wartawan Untuk Udin. Foto: Radar Jogja

Dalam aksi tersebut tampak hadir mantan anggota TPF kasus Udin Putut Wiryawan yang sekarang menjabat wakil ketua Komisi D DPRD DIJ. Juga ada anggota Komisi A Arief Noor Hartanto.

Putut mengatakan, kasus tersebut bukan semata soal Udin saja. Namun menjadi simbol kemerdekaan pers dalam mewartakan kebenaran. “Semangat demokrasi itu harus dijaga. Kalau polisi tidak sanggup membongkarnya, bilang saja tidak sanggup. Jangan sampai kadaluwarsa,” pinta mantan wartawan Bernas tersebut.

Kejadian yang menimpa Udin diharapkan tidak terjadi lagi. Pemimpin Redaksi Radar Jogja Amin Surachmad mengingatkan, jangan sampai kekerasan terulang lagi pada wartawan yang lain.

”Apapun tentang Udin, akan terus kita dukung. Semangat terus membara,” kata dia.

Setelah di dewan, aksi dilanjutkan Rabu (14/8) hari ini dengan mengirimkan surat dan sejumlah bukti ke sejumlah lembaga negara.

Di antaranya, Presiden RI, Kompolnas, Kapolri dan gubernur DIJ. Surat tersebut akan dikirimkan melalui Kantor Pos Besar dan diserahkan langsung ke gubernur DIJ di Kepatihan.

Lalu, pada Senin (19/8) ada aksi longmarch dari DPRD DIJ hingga Titik Nol Kilometer Jogja. Dalam aksi itu akan disampaikan kegagalan 17 orang Kapolda yang pernah memimpin Polda DIJ dalam mengungkap kasus Udin.

Koordinator Solidaritas Wartawan untuk Udin Ibnu Taufik Juwariyanto mengimbau wartawan menggunakan logo solidaritas Udin di berbagai media sosial seperti Twitter, Facebook, maupun foto profil di Blackberry.

JOGJA - Desakan agar Polda DIJ menyelidiki latar belakang terbunuhnya wartawan Harian Bernas Fuad Muhammad Syafrudin alias Udin dari sisi pemberitaan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News