Ada Daerah Menawar Usulan Anggaran Pilkada dari KPUD
jpnn.com - JAKARTA – Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hadar Nafis Gumay mengatakan, ada sejumlah alasan mengapa hingga saat ini masih terdapat tujuh daerah yang belum menandatangani Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) bagi anggaran pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) yang menurut rencana akan digelar di 269 daerah.
“Saya tidak tahu persis detailnya apa yang menjadi kendala. Tapi antara lain misalnya ada (Pemda,red) yang masih nawar lagi (anggaran yang diajukan KPUD,red). Padahal sudah ada komitmen. Misalnya bisa enggak ini dikurangi,” ujar Hadar Gumay.
Menurut Hadar, untuk mengatur urusan anggaran sebenarnya telah diatur mekanismenya. Termasuk batas waktu pencairan. Namun masih ada daerah yang belum menepatinya.
Bahkan ada yang meski telah mencairkan sebagian angggaran yang dibutuhkan, namun tidak mengatur kapan batasan sisa anggaran lainnya dicairkan.
“Karena itu intinya kami berpandangan lebih baik dipastikan di awal. Daripada nanti berjalan terus kemudian di belakang hari tidak bisa diteruskan karena duitnya tidak ada. Akan terlalu banyak yang terbuang percuma. Kami enggak mau seperti itu,” ujar Hadar.
Untuk itu KPU kata Hadar, meminta bantuan pemerintah pusat lewat Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), agar mengingatkan Pemerintah Daerah (Pemda).
Saat ditanya apakah Kemendagri perlu memberlakukan sanksi bagi daerah yang terlambat mencairkan anggaran pilkada, Hadar mengaku tidak ingin lebih jauh mencampuri hal tersebut.
“Kami memang minta bantuan agar pemerintah meminta Pemda menuntaskan masalah ini. Bagaimana caranya, itu wilayah pemerintahan,” kata Hadar. (gir/jpnn)
JAKARTA – Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hadar Nafis Gumay mengatakan, ada sejumlah alasan mengapa hingga saat ini masih terdapat tujuh
- Harlah ke-102 NU: Presidium MLB NU Menggelar Diskusi Publik di Kediri
- Final Kompetisi Jurnalis Kebangsaan Mahasiswa Bersama BNPT, Berikut Nama Pemenang
- Dukung Layanan PMI, Bank DKI Serahkan 1 Unit Mobil Operasional
- Tanggapi Survei Citra Penegak Hukum, MAKI Sebut Kejaksaan yang Terbaik
- Pengamat Pertanyakan Lonjakan Citra Positif KPK
- Heboh Pagar Laut Tangerang, Siapa yang Harus Bertanggung Jawab soal SHGB?