Ada Dana VPN di Pagu Indikatif Kementerian Agama, Mau Dipakai Mengakses Situs Dewasa?
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI MR Ihsan Yunus mempertanyakan anggaran untuk akses virtual private network (VPN) dalam pagu indikatif Kementerian Agama (Kemenag) di RAPBN 2021.
Ihsan mempersoalkan hal itu saat rapat kerja Komisi VIII DPR dengan Menteri Agama Fachrul Razi di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (26/6).
“Ada di Sekretariat Jenderal (Kemenag) pemenuhan pembayaran bandwidth VPN. Ini pertanyaan besar buat saya, Pak. Ini saya harus tanya betul ini,” ujarnya.
Legislator PDI Perjuangan itu menanyakan alasan Kemenag mengalokasi anggaran untuk VPN. Alasannya, VPN biasanya dipakai untuk mengakses situs-situs yang diblokir pemerintah.
“Apa maksudnya VPN ini, Pak? Setahu saya VPN itu untuk meretas (mengakses-red) situs-situs yang dilanggar atau tidak diperbolehkan pemerintah Indonesia," tegas Ihsan.
Menurutnya, VPN bisa digunakan untuk kepentingan yang baik maupun yang tak baik. Misalnya, mengakses situs-situs dewasa.
“Kalau anak-anak milenal tahu, Pak. Mau masuk situs-situs yang diblokir,” tegasnya. ”Bahaya, Pak.”
Lebih lanjut Ihsan mengatakan, jika sampai ada pegawai Kemenag menggunakan VPN untuk mengakses situs-situs dewasa, hal itu akan menimbulkan persoalan. “Kalau di DPR bisa dipecat,” tegasnya.
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI MR Ihsan Yunus mempertanyakan anggaran untuk akses virtual private network (VPN) dalam pagu indikatif Kemenag di RAPBN 2021.
- Kemenag Targetkan 1000 Kampung Moderasi Beragama Rampung di 2025
- Gus Yahya Merespons soal Wacana Meliburkan Sekolah Selama Ramadan, Silakan Disimak
- Jokowi Absen Pertemuan Eks Gubernur Jakarta, PDIP: Malu Namanya Masuk Daftar OCCRP
- Ketua DPP PDIP Said Abdullah Tanggapi Putusan MK Tentang Penghapusan Presidential Threshold
- KPK Periksa Eks Dirjen Imigrasi Ronny Sompie
- Hasto Ditetapkan Jadi Tersangka, Agus Widjajanto: KPK Harus Berlaku Adil