Ada Dugaan Kurikulum Prototipe Dibuat Komunitas Tertentu, Benarkah?
jpnn.com, JAKARTA - Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) mengkritisi program Mendikbudristek Nadiem Makarim soal kurikulum prototipe. Kurikulum tersebut dinilai tanpa melalui uji publik yang memadai.
Selain itu menurut Wakil Sekjen FSGI Mansur, penerapan kurikulum prototipe tidak transparan, apalagi dana ujicoba melampaui kurikulum 2013 (K-13).
Mansur mengatakan selayaknya sebuah kebijakan strategis yang berdampak luas harus memiliki naskah akademik komprehensif. Berdasar pada kajian yang terpublikasi dengan baik dan diikuti uji publik.
Kenyataannya kata dia, kurikulum prototipe telah menjadi pertanyaan besar bagi publik.
"Ada dugaan kurikulum ini dipahami dan dibuat oleh komunitas tertentu untuk diterapkan pada komunitas yang diciptakan dengan istilah “Penggerak” dengan perlakuan kelebihan khusus," beber Mansur dalam pernyataan resminya, Jumat (28/1).
Sekjen FSGI Heru Purnomo menambahkan, telah terjadi perubahan standar nasional pendidikan (SNP).
Kurikulum prototipe yang dibuat untuk mencapai profil pelajar Pancasila ini dibangun di atas Peraturan Pemerintah (PP) No. 57 tahun 2021.
Heru membeberkan kerangka dasar kurikulum, struktur kurikulum dan capaian pembelajaran telah dirumuskan.
Wakil Sekjen FSGI Mansur mengungkapkan ada dugaan kurikulum prototipe dibuat oleh komunitas tertentu
- Road Trip MGEVC jadi Bukti Keunggulan Mobil Listrik
- Pernyataan Meutya Hafid soal Mata Pelajaran Coding Masuk Kurikulum SD-SMP, Simak
- Seniman Faida Rachma Soroti Isu Hunian dan Kepemilikan di Jakarta Biennale 2024
- Komunitas Bestie Till Jannah Perkuat Persahabatan Berlandaskan Nilai Islami Lewat Acara Spesial
- Film Berjudul ‘Seribu Bayang Purnama’ Menyuarakan Keresahan Para Petani
- Daewoong Foundation Kenalkan Budaya Korea Lewat BiTP-DF Korean Center