Ada Fakta Mengejutkan soal George Floyd dan Virus Corona, Ternyata
jpnn.com, MINNEAPOLIS - George Floyd, pria kulit hitam yang kematiannya memicu demonstrasi antirasisme besar-besaran di Amerika, ternyata terinfeksi virus corona.
Hal itu diketahui dari laporan terbaru tim medis Hennepin County yang melakukan autopsi terhadap jenazah Floyd.
Seperti dilansir CNN, Kamis (4/6), tim tersebut melakukan tes PCR terhadap hasil swab dari hidung Floyd dan menemukan jejak virus corona.
Namun, tim berkesimpulan bahwa virus yang telah membunuh ratusan ribu orang di seluruh dunia tersebut tidak berperan dalam kematian Floyd. Pasalnya, dia diduga kuat sudah sembuh dari serangan virus tersebut jauh sebelum hari nahas tersebut.
Tim medis juga meyakini bahwa kecil kemungkinan Floyd menularkan virus itu ke orang lain.
Seperti diketahui, George Floyd tewas akibat disiksa sekelompok polisi berkulit putih di Minnesota, Amerika Serikat, pekan lalu. Kekerasan bermotif rasisme oleh aparat itu telah memicu demonstrasi dan kerusuhan di puluhan kota Negeri Paman Sam. (cnn/dil/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Tim medis dari Hennepin County mengungkapkan fakta mengejutkan soal George Floyd dan virus corona
Redaktur & Reporter : Adil
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer
- Trump Bakal Menghukum Petinggi Militer yang Terlibat Pengkhianatan di Afghanistan
- Joe Biden Izinkan Ukraina Pakai Rudal Jarak Jauh AS untuk Serang Rusia
- Medali Debat
- Prabowo Bertemu Joe Biden, Bahas Situasi di Gaza