Ada Fenomena Tanah Bergerak di Manggarai Barat, Lihat Dampaknya

Kemudian, pada Februari 2022 jumlah rumah warga yang rusak akibat pergerakan tanah bertambah lima rumah lagi di Kampung Wae Munting.
Menurut Viktor, setelah kejadian itu petugas BPBD Manggarai Barat mendatangi lokasi untuk mengecek dampak pergerakan tanah tersebut.
Sejauh ini total ada sembilan rumah warga di Kampung Wae Munting yang rusak akibat pergerakan tanah, ada yang fondasinya turun, lantainya retak, dan bangunannya bergeser.
Kerusakan total terjadi pada rumah milik keluarga Benyamin Nenohaifeto dan Simplisius Jempu.
Rumah permanen berukuran 6x8 meter milik Benyamin telah dua kali mengalami kerusakan akibat pergerakan tanah, tahun 2018 dan 2022.
Lalu, rumah permanen berukuran 6x8 meter milik keluarga Simplisius rusak total pada Februari 2022. Hal itu membuat pemilik rumah mengungsi sementara ke pondok yang dibangun secara darurat.
Viktor menyebut fenomena pergerakan tanah itu membuat warga desa khawatir, terutama saat hujan turun.
"Semua masyarakat resah. Kalau hujan malam, apalagi gempa, masyarakat semua tidak tidur," ujar Viktor. (ant/fat/jpnn)
Warga di Desa Persiapan Benteng Tado, Manggarai Barat dihantui fenomena tanah bergerak yang telah merusak sejumlah rumah. Lihat kondisinya.
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- Ziarah Rohani Mencari Kedamaian Hati di Semana Santa Larantuka
- Gunung Gede dalam Pengawasan BPBD Cianjur, Ada Apa?
- Elnusa Petrofin Bersihkan Area Dekat Pemukiman untuk Menuntaskan Aspirasi Warga
- 2 Desa di Parigi Moutong Terendam Banjir
- 10 Rumah di Kota Cimahi Terdampak Pergerakan Tanah, Warga Mengungsi
- 115 Rumah Warga di Poso Terendam Banjir