Ada Hal Janggal di Kepengurusan Baru Golkar
jpnn.com, JAKARTA - Kepengurusan baru Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar di bawah kepemimpinan Airlangga Hartarto jadi sorotan kadernya sendiri. Generasi Muda Partai Golkar (GMPG) menilai ada sejumlah kesalahan prosedur dalam pemilihan kader partai berlambang beringin itu sebagai pengurus .
Inisiator GMPG Sirajuddin Abdul Wahab menilai susunan kepengurusan Golkar saat ini tidak sesuai kaidah kaderisasi partai berlambang beringin. Menurutnya, ada persoalan tentang kredibilitas dalam penyusunan kepengurusan Golkar.
“Kami mencoba menginventarisasi baik pendekatan pengurus struktur, personal-personal kepengurusan sesuai kaidah kaderisasi dan pendekatan AD/ART partai," ujurnya, Kamis (1/2).
Sirajudin mengatakan, banyak kejanggalan dalam susunan kepengurusan Partai Golkar. Misalnya, banyak wajah baru yang belum lima tahun aktif di Golkar sudah mengisi posisi strategis di DPP.
"Jadi ini tidak bisa dibiarkan begitu saja," katanya.
Sirajuddin juga menilai susunan kepengurusan Golkar tidak mencerminkan semangat musyawarah nasional luar biasa yang mengusung slogan Golkar Bersih. Menurutnya, GMPG sudah berupaya untuk berkomunikasi dengan Ketua Umum Airlangga Hartanto agar GMPG untuk dilibatkan dalam kepengurusan DPP.
"Kami pernah komunikasi dengan Airlangga agar GMPG dilibatkan dalam susunan kepengurusan, minimal visi di dalam struktur tetapi tidak pernah direspons," pungkasnya.(gwn/JPC)
Ada persoalan adalam kepengurusan baru DPP Partai Golkar karena ada pengurus yang sebenarnya merupakan pendatang baru dan belum lama aktif.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Temui Jokowi di Solo, KKPG Dorong Gibran Jadi Kader Golkar
- Agus Widjajanto Sebut Ada Dorongan agar Mbak Tutut Kembali Bergabung ke Partai Golkar
- Kinerja Ekonomi Nasional Tangguh, Inflasi Terkendali & PMI Manufaktur Ekspansif Lagi
- Golkar Terkejut dengan Putusan MK Soal Presidential Treshold, Tidak Seperti Biasa
- Menko Airlangga Ungkap Program Belanja Murah Akhir Tahun Cetak Transaksi Rp 71,5 Triliun
- Musda Golkar Jatim 2025 jadi Momentum Anak Muda Memimpin