Ada Isu Kehidupan Malam di Lingkungan Istana
Politisi Golkar Janji Akan Konfirmasi pada Kapolri
jpnn.com - JAKARTA - Politisi Partai Golkar Bambang Soesatyo berjanji akan menanyakan kepada Kapolri tentang adanya dugaan kehidupan malam di lingkungan Istana Negara. Kalau kehidupan malam itu memang ada di Istana Negara, menurut Bambang Soesatyo ini tentu sangat menyenangkan.
"Saya berjanji akan menanyakan dugaan adanya kehidupan malam di Istana Negara kepada Kapolri. Sekali lagi ini hanya dugaan, sebagaimana yang ditanyakan wartawan kepada saya," kata Bambang Soesatyo dalam acara Diskusi dan Bedah Buku "Presiden Dalam Pusaran Politik Sengkuni", karya Bambang Soesatyo, di press room DPR, Senayan Jakarta, Rabu (23/10).
Dugaan adanya kehidupan malam di lingkungan Istana Negara lanjut Bambang, sekaligus memberikan konfirmasi kepada publik tentang keluarnya pemberian grasi terhadap dua terpidana bandar narkoba, Schapelle Leigh Corby dan Merika Pranola alias Ola. "Saya akan minta Kapolri dan Kepala BNN, apa dasar presiden memberikan pengampunan pada terpidana bandar narkoba tersebut," janjinya.
Selain itu, Bambang Soesatyo juga mengkritisi borosnya penggunaan APBN di lingkungan Sekretariat Negara (Sekneg) untuk gaji staf khusus. "Ini sangat besar dan tidak efisien. Belum lagi soal tunjangan supir, sementara kerjanya tidak menolong presiden bahkan merongrong presiden," kata Bambang Soesatyo, tanpa menyebut nominal dananya.
Lebih lanjut dia juga mengungkap kegalauannya terhadap fenomena yang terjadi di masyarakat yang setiap saat membicarakan hal negatif tentang Presiden SBY. "Di mana-mana, masyarakat selalu bergunjing hal-hal negatif tentang SBY. Fenomena itu juga saya rasakan. Kita kehilangan sosok yang kita kagumi di tahun 2004 lalu. Akhir-akhir ini, kebijakannya sering berseberangan dengan logika publik. Ini juga bahagian dari kegalauan saya," ungkap Bambang Soesatyo.
Terakhir dikatakannya, kita semua masih berharap diakhir masa jabatannya, SBY bisa memperbaikinya. Terutama soal Sengmen dan Bunda Putri dalam kaitan quota daging.
"Kita tidak perlu mendalami kedekatan bunda dengan SBY, tapi aliran dananya yang penting. Dari sekian banyak bunda putri, yang selesai baru Bunda Tati Murdaya dan Bunda Ayin, bunda-bunda yg lain belum selesai," ujarnya.
Di tempat yang sama, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD menambahkan disaat Mahfud Ketua MK mengatakan di istana telah masuk mafia narkoba. "Saat itu saya katakan, jangan-jangan mafia itu telah masuk istana. Lalu diplintir oleh istana dengan mengatakan Mahfud bilang istana dimasuki mafia narkoba. Pembelaan saya hanya satu yakni, 'jangan-jangan'," imbuh Mahfud MD. (fas/jpnn)
JAKARTA - Politisi Partai Golkar Bambang Soesatyo berjanji akan menanyakan kepada Kapolri tentang adanya dugaan kehidupan malam di lingkungan Istana
- Ini Lho Isi Surat JAD soal Teror Bom Panci di Kampus Unpar, Cermati Kalimatnya
- Gus Imin Dukung Kemenag Bentuk Dirjen Pondok Pesantren
- Mengenal Jejak Sejarah Lagu Indonesia Raya di Hari Pahlawan
- Begini Penjelasan Ahli Hukum Bisnis soal Kerja Sama PT Timah dengan Swasta
- Nihayatul Wafiroh Kecam Perkosaan Disertai Pembunuhan Siswi MI di Banyuwangi
- Heboh, Surat Kaleng Ancaman Bom Beredar di Kampus Unpar Bandung