Ada Jejak Latihan Menembak di Kamp JAS

Ada Jejak Latihan Menembak di Kamp JAS
Personil Brimob Polda Jateng yang diperbantukan menyisir kamp pelatihan JAS di lereng Gunung Sumbing. Foto: Radar Temanggung

jpnn.com - TEMANGGUNG - Keberadaan sekelompok orang yang mengaku tergabung dalam organisasi Jamaah Anshorut Syariah (JAS) di wilayah lereng Gunung Sumbing membuat geger aparat keamanan setempat. Pasalnya, berdasarkan laporan warga sekitar, mereka melakukan pelatihan militer jauh di dalam hutan belantara milik Perhutani.

Pada hari Jumat (19/2) malam, aparat Polsek Temanggung akhrinya mengamankan 38 anggota JAS yang diduga ikut dalam pelatihan itu di rumah warga bernama Suparlin di Dukuh Jambon, Desa Gandurejo, Kecamatan Bulu. Di lokasi petugas juga menemukan barang bukti berupa senapan angin yang telah didesain khusus, senjata tajam berupa bayonet, buku buku tentang keagamaan, bendera, dan dua mobil dengan nomor polisi AD (Surakarta).

Aparat pun melanjutkan operasi dengan menyisir lokasi pusat pelatihan yang berjarak sekitar 10 kilometer dari Dukuh Jambon. Dibantu personil dari TNI, Polri, Densus 88 dan Brimob Polda Jateng, mereka berhasil menemukan berbagai barang bukti baru seperti sasaran tembak, sasaran lempar pisau, dan alat-alat memasak di lokasi tersebut.

Meski sudah ada barang bukti, pihak Polsek Temanggung, Sabtu (20/2) malam lalu, memilih membebaskan 38 anggota JAS yang diamankan satu hari sebelumnya. Setelah diperiksa selama hampir 22 jam, polisi menyimpulkan bahwa mereka tidak melakukan tindak pidana.

“Mereka dilepas setelah melewati pemeriksaan setelah diamankan terkait pelatihan di lereng Gunung Sumbing,” kata Kapolres Temanggung, AKBP Wahyu Wim Hardjanto, Minggu (21/2).

Maski demikian, lanjut Kapolres, pihaknya tetap memberlakukan sanksi berupa wajib lapor ke Mapolres Temanggung bagi 38 orang itu. Mereka juga akan mendapat pembinaan dari berbagai pihak seperti pemerintah, TNI, dan Polri.

Humas Jamaah Anshorut Syariah (JAS) wilayah Jawa Tengah, Endro Sudarsono (38) menampik informasi yang beredar selama ini, bahwa kelompoknya telah berulang kali menggelar pelatihan semi militer di lereng Gunung Sumbing.

Menurutnya, kegiatan pelatihan di Tegal Sikandang Wonotirto sendiri merupakan satu dari berbagai program nasional yang diselenggarakan oleh JAS, organisasi baru yang dibentuk sekitar satu tahun lalu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News