Ada Kaki di Jalan, Tubuh di Tumpukan Pasir, Astaga Pelakunya Remaja

jpnn.com - SAMPIT – Kepolisian Resor Kotawaringin Timur (Polres Kotim) melaksanakan rekonstruksi pembunuhan terhadap Hendri Triawani. Pelaku merupakan ayah dan anak, yakni Kameludin dan IM (17).
Keduanya memeragakan 23 adegan, Sabtu (17/9) kemarin. Mulai dari perkelahian hingga pembacokan yang menyebabkan korban tewas di Kecamatan Baamang, Sampit, Kalimantan Tengah.
Saat hari kejadian, Jumat (16/9) sekitar pukul 19.00 WIB, Hendri duduk di rumah bersama Fauji (saksi) sambil menenggak minuman keras. Tidak berapa lama datang satu lagi rekan mereka yaitu Dillah (saksi).
Sekitar pukul 21.30 WIB, Ahmad Maulana datang menjemput Dillah. Mereka lantas menuju kilometer delapan arah Sampit - Kota Besi.
Pada pukul 22.00 WIB, Hendri minta diantar oleh Dillah ke Jalan Merak untuk menjual sebilah senjata tajam pada salah satu warga. Senjata tajam itu laku seharga Rp 100 ribu.
Setelah mendapatkan uang, korban minta diantar membeli sabu-sabu di tempat LN yang beralamat di Jalan Muchran Ali, Gang Attarbiyyah, Baamang, Sampit. Dillah menunggu di atas sepeda motor yang mereka kendarai, sekitar sepuluh meter dari rumah Kameludin.
Sekitar pukul 22.25 WIB, korban masuk ke rumah tersangka dengan maksud membeli sabu-sabu. Namun, Kameludin mengatakan tidak menjual barang haram tersebut.
Kemudian, tersangka mendorong korban keluar rumah dengan niat untuk mengusir. Namun, korban terus memaksa dan langsung memukul pipi kiri tersangka hingga mereka bergumul di tanah.
SAMPIT – Kepolisian Resor Kotawaringin Timur (Polres Kotim) melaksanakan rekonstruksi pembunuhan terhadap Hendri Triawani. Pelaku merupakan
- Pastikan Arus Mudik Lebaran Aman, Irjen Andi Rian Cek Kesiapan Tol Fungsional Banyuasin
- BI Banten Menyiapkan Rp 2,7 T untuk Penukaran Uang Baru Selama Ramadan-Idulfitri
- Banjir di Jalan Nelayan Rumbai Kian Parah, Warga Minta Pemerintah Memaksimalkan Bantuan
- Turun ke Lokasi Banjir, Walkot Pekanbaru Minta Warga Mewaspadai Buaya
- Jadi Komisaris Independen di BUMN, Aditya Mundur dari Jabatan Wali Kota Banjarbaru
- Perintah Dedi Mulyadi: Bongkar Hibisc Fantasy Puncak Bogor