Ada Kasus Khusus Dibahas Bareng di Grup BBM atau WhatsApp

Ada Kasus Khusus Dibahas Bareng di Grup BBM atau WhatsApp
Prof Eka Julianta. Foto: Hilmi Setiawan/Jawa Pos/JPNN.com

Suami Hannah Kiati Damar itu mencontohkan, pernah ada kasus pasien di Jambi yang terjatuh dari tangga. Imbas kecelakaan itu, tempurung kepala pasien tersebut terluka serius sehingga perlu segera dioperasi.

"Pada waktu itu, saya juga sedang ada operasi di Karawaci. Saya tidak bisa ke Jambi, meski sudah disiapkan pesawat sewa," ungkapnya.

Tetapi, Eka akhirnya berhasil menenangkan keluarga pasien yang jatuh itu. Pihak keluarga bersedia pembedahan dilakukan di Jambi dengan ahli bedah saraf setempat. Operasi tetap dijalankan, meski Eka yang dikenal sebagai senior sedang berada di Jakarta.

Namun, operasi di Jambi itu tidak dilepas begitu saja oleh Eka. Dokter-dokter di Jambi harus upload foto ke grup BlackBerry Messenger (BBM) tim BSN mengenai kondisi pasien yang akan dioperasi. Mulai foto luka sebelum dioperasi, proses operasi, hingga ujung proses operasi, semua wajib difoto.

"Selain di grup BBM, kami pakai grup WhatsApp (WA)," terangnya.

Lulusan program doktor di Universitas Hasanuddin, Makassar, itu menuturkan, ada skema baku yang harus dijalankan dalam operasi di bawah kendali aplikasi percakapan cepat tersebut.

"Ketika koordinator tim di Jakarta bilang tidak perlu operasi, tim di daerah-daerah harus tunduk," tuturnya.

Begitu pula sebaliknya, jika tim di Jakarta memutuskan harus operasi, tim di daerah harus menjalankan.

PEMBEDAHAN otak atau jaringan saraf termasuk tindakan medis yang rumit. Tetapi, di tangan Prof Eka Julianta Wahjoepramono, operasi pembedahan otak

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News