Ada Kasus Korupsi Pengadaan Bebek Senilai Rp 8,5 Miliar, Penyidik Sedang Bergerak

jpnn.com, BANDA ACEH - Penyidik Polda Aceh tengah mengusut dugaan korupsi pengadaan bebek pada Dinas Pertanian Kabupaten Aceh Tenggara dengan total anggaran proyeknya sekitar Rp 8,4 miliar.
Menurut Kabid Humas Polda Aceh Kombes Pol Winardy, dana pengadaan bebek tersebut bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Kabupaten (APBK) Aceh Tenggara 2019.
Kasus korupsi bebek tersebut sedang ditangani oleh tim dari Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Aceh.
"Penyidik sudah melakukan gelar perkara dan meningkatkan status penanganan dari penyelidikan ke tahap penyidikan," kata Kombes Winardy di Banda Aceh, Sabtu (22/5).
Winardy mengatakan kasus itu ditingkatkan ke tahap penyidikan setelah ditemukan bukti yang cukup. Tetapi, penyidik belum menetapkan tersangka dalam perkara tersebut.
Sebanyak 19 orang telah diperiksa sebagai saksi pada tahap penyelidikan. Mereka berasal dari Dinas Pertanian Kabupaten Aceh Tenggara dan pelaksana pengadaan serta penyedia barang.
"Penyidik juga mengamankan 54 dokumen pekerjaan pengadaan bebek tersebut. Termasuk juga klarifikasi tujuh penangkar bebek untuk mengetahui berapa harga sebenarnya dari bebek tersebut," ucap Winardy.
Perwira menengah Polri itu mengatakan penyidik juga sudah meminta BPKP Provinsi Aceh melakukan audit investigasi terhadap pengadaan bebek tersebut.
Penyidik Polda Aceh sedang menyidik kasus korupsi bebek dengan indikasi kerugian negara lebih dari Rp 3 miliar.
- Kecelakaan Innova Hantam Pemotor yang Menyalip, 3 Orang Tewas
- Ini Identitas Korban Minibus Masuk Jurang di Sabang, 1 Tewas
- Minibus Masuk Jurang di Sabang, 1 Orang Dinyatakan Tewas
- 8 Orang Meninggal Dunia Akibat Laka Lantas Selama Arus Mudik Lebaran di Aceh
- 5 Orang Meninggal dalam Kecelakaan Truk, Mobil, dan Motor
- Tim Gabungan Tutup Tambang Emas Ilegal di Pidie Aceh