Ada Kekhawatiran Kelompok Radikal di Australia Semakin Menarik Anak Muda
Pengamat politik Islam Professor Greg Barton menyatakan kawasan Parramatta di sebelah barat kota Sydney telah menjadi "hot spot" untuk kelompok ekstremisme. Ia menegaskan pentingnya peranan keluarga sebagai kunci menghentikan radikalisasi.
Farhad Jabar, 15 tahun, menembak Curtis Cheng, karyawan di Kepolisian New South Wales, Jumat (2/10/2015) pekan lalu. Remaja itu kemudian tewas ditembak oleh salah satu anggota polisi.
Farhad Jabar, 15 tahun. Foto: Instagram
Menurut Prof. Barton, pakar bidang politik Islam di Alfred Deakin Institute, ada kemungkinan kelompok-kelompok radikal menggunakan masjid di Parramatta sebagai tempat untuk merekrut dan melakukan radikalisasi.
Kepada ABC, Prof. Barton mengatakan ada dua kelompok radikal yang terkait dengan masjid tersebut. Farhad Jabar dilaporkan pergi ke masjid itu sebelum melakukan penembakan.
"Parramatta telah menjadi hot spot untuk ekstremisme," kata Prof. Burton. "Ada kelompok yang memberikan dakwah di jalanan kawasan Paramatta dan ada pula kelompok lain yang menamakan Syura."
Menurutnya mungkin saja Farhad Jabar melakukan kontak dengan salah satu dari kelompok tersebut.
"Dalam beberapa tahun terakhir, kelompok ini telah mengunjungi masjid Parramatta untuk shalat, tetapi di sisi lain juga mencoba mencari anggota muda baru."
Tak hanya itu Prof. Barton berpendapat jika mereka yang menjadi radikal kini usianya bisa lebih muda.
"Tampaknya kelompok ISIS pandai dalam melakukan perubahan, mereka sangat ahli dalam apa yang mereka lakukan... mengidentifikasi anak muda, kemudian berteman dengan mereka, dan membuatnya menjadi radikal," jelasnya.
Pengamat politik Islam Professor Greg Barton menyatakan kawasan Parramatta di sebelah barat kota Sydney telah menjadi "hot spot" untuk
- Dunia Hari Ini: Terpidana Mati Kasus Narkoba Mary Jane Dipulangkan ke Filipina
- Australia Juara Menangkap Pengunjuk Rasa Lingkungan
- Dunia Hari Ini: Assad Buka Suara Lebih dari Seminggu Setelah Digulingkan
- Lima Anggota Bali Nine Sudah Kembali dan Akan Hidup Bebas di Australia
- Dunia Hari Ini: Warga Australia Keracunan Minuman Beralkohol di Fiji
- Sekolah di Australia yang Menutup Program Bahasa Indonesia Terus Bertambah, Ada Apa?