Ada Kepentingan Bos di Balik Aksi Brutal Sopir Taksi?
jpnn.com - JAKARTA--Aksi demo para sopir taksi dan angkutan kota yang anarkistis dikritisi Konfederasi Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI). Organisasi yang menaungi ribuan buruh ini menilai tuntutan para sopir taksi ini jauh dari tuntutan kepentingan pekerja itu sendiri.
"Saya ingin menyoroti segerombolan sopir taxi Blue Bird yang beraksi kebablasan. Masalahnya, para sopir beraksi bukan membawa persoalan hak normatif pekerja yang dirampas misalnya. Ataupun tuntutan rill dari sopir taxi Blue Bird atas kondisi pekerja di Blue Bird," kata Eka Pangulimara Hutajulu, pengurus Konfederasi KASBI kepada JPNN, Selasa (22/3).
Lanjutnya, amat disayangkan ekspresi semacam ini hanyalah manifestasi kaum pekerja sopir taxi Blue Bird dan lainnya yang digunakan demi kepentingan persaingan bisnis di bidang transportasi.
"Blue Bird sebagai perusahaan jasa transportasi tak boleh cuci tangan atas upayanya yang mencoba-coba membangun konflik horisontal dengan aksi-aksi pemukulan dan perusakan terhadap sesama rakyat kecil. Blue Bird harus bertanggung jawab!," tegasnya. (esy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Layanan CRM OCA Bantu UMKM Lebih Dekat dengan Pelanggan
- Kabar Baik, Target KUR 2025 Naik jadi Rp 300 Triliun
- IDSurvey Buka Kantor Cabang di Singapura
- Transformasi Digital, DPLK BNI Luncurkan Website Baru dengan Fitur Inovatif dan Menarik
- Penyaluran Jauh Lampui Target, Akses KUR Diperluas Hingga 2 Juta Debitur Baru
- Dorong Solusi Nutrisi & Kesehatan, Danone SN Hasilkan 50 Riset Sepanjang 2024