Ada Kepentingan Politik di Balik Kopdarnas Driver Online
jpnn.com, JAKARTA - Wasekjen Jaringan Aktivis ProDEM Agung W Hadi mengecam acara Kopdarnas Driver Online yang digelar di Ragunan kemarin, Minggu (25/3). Menurutnya acara tersebut mengeksploitasi driver online untuk kepentingan politik.
"Setelah sekian lama dikangkangi dan dieksploitasi oleh aplikator, sekarang mereka (driver online) dieksploitasi untuk kepentingan politik," ujar Agung dalam keterangan persnya, Senin (26/3).
Dikatakannya, acara tersebut digelar Aliansi Driver Online (Aliando) bersama Posko Perjuangan Rakyat (Pospera). Sedangkan anggota DPR RI dari PDI Perjuangan Adian Napitupulu adalah anggota Dewan Pembina Pospera. Apalagi, lanjut Agung, beberapa hari sebelum Kopdarnas, anggota Aliando mengikuti rapat dengar pendapat dengan Fraksi PDIP.
Indikasi politisasi dan didanai oleh pihak tertentu sudah terendus oleh komunitas driver online se-Jabodetabek yang menolak hadir dalam acara tersebut.
"Mereka mempertanyakan pendanaan acara tersebut. Namun, pihak panitia lokal tidak mampu menjawabnya," terang dia.
Agung berharap driver online yang sempat ikut acara tersebut sadar bahwa mereka tengah dieksploitasi. Menurut dia, driver online seharusnya bersatu untuk memperjuangkan nasib mereka, bukan jadi alat politik pihak lain.
"Seharusnya dari awal mereka sebagai driver online harus memperjuangkan nasib dan kesejahteraan mereka ke aplikator yang menghisap, bukan mengarah ke gerakan politik," pungkasnya. (dil/jpnn)
Wasekjen Jaringan Aktivis ProDEM Agung W Hadi mengecam acara Kopdarnas Driver Online yang digelar di Ragunan kemarin, Minggu (25/3)
Redaktur & Reporter : Adil
- PKB Sentil PDIP soal PPN 12 Persen
- Perihal Kenaikan PPN 12 Persen, Pengamat: PDIP Harus Bertanggung Jawab
- Deddy PDIP Yakin Pemberedelan Pemeran Lukisan Yos Suprapto Bukan Perintah Prabowo, Lalu Siapa?
- Versi Legislator PDIP, PPN 12 Persen Masih Bisa Diubah Pemerintahan Prabowo
- Jawab Tudingan, Dolfie PDIP Bilang Aturan PPN 12% Diinisiasi Pemerintahan era Jokowi
- Soal Kenaikan PPN 12 Persen, Wihadi Sebut PDIP Buang Muka