Ada Kesalahan di Sistem Ujian Nasional
Senin, 10 Juni 2013 – 13:50 WIB

Ada Kesalahan di Sistem Ujian Nasional
JAKARTA - Peneliti Monitoring Pelayanan Publik Indonesia Corruption Watch (MPP-ICW) Siti Juliantari Rachman mengatakan, Inspektur Jenderal (Irjen) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah menemukan adanya kesalahan sistem dalam pelaksanaan Ujian Nasional (UN). "Siswa dan guru dan sekolah juga menjadi korban. Target kelulusan terlalu tinggi sementara fasilitas belum lengkap. Jadi anak dan guru sebenarnya juga korban dari sistem UN," tegasnya.
Hal ini disampaikan Tari usai melaporkan dugaan kebocoran kunci jawaban Ujian Nasional (UN) tahun 2013 di SMK Widuri, Jakarta Selatan kepada Irjen Kemdikbud Haryono Umar dan meminta Itjen melakukan imvestigasi. "Dari hasil pertemuan kita lihat ada kesalahan dalam sistem UN," kata Tari di kantor Itjen Kemdikbud, Senin (10/6).
Bahkan, Siti mengatakan siswa, guru dan sekolah sebenarnya menjadi korban dari pelaksanaan UN itu karena pemerintah mematok nilai kelulusan yang tinggi terhadap siswa. Sekolah juga mendapat tekanan untuk meningkatkan prestasi atas tingkat kelulusan siswanya.
Baca Juga:
JAKARTA - Peneliti Monitoring Pelayanan Publik Indonesia Corruption Watch (MPP-ICW) Siti Juliantari Rachman mengatakan, Inspektur Jenderal (Irjen)
BERITA TERKAIT
- Wamen Fauzan: Era Kolaborasi, Kampus Harus Bersinergi dengan Pemda
- Untar dan KSU Perkuat Kerja Sama Global Lewat Konferensi Dunia & Bertemu Presiden Taiwan
- Guru Sekolah Rakyat dari PNS & PPPK, Diusulkan Kepala Daerah
- Kemdiktisaintek Membuka Peluang Sarjana Kuliah S2 Setahun, Lanjut Doktoral
- Kemenkes di Guest Lecture U-Bakrie: Mahasiswa Harus Terlibat Aktif Dalam Kampanye Kesehatan Mental
- 43.502 Siswa Penerima Baru Terima KJP Plus Tahap I 2025