Ada Kesalahan di Sistem Ujian Nasional

Ada Kesalahan di Sistem Ujian Nasional
Ada Kesalahan di Sistem Ujian Nasional
JAKARTA - Peneliti Monitoring Pelayanan Publik Indonesia Corruption Watch (MPP-ICW) Siti Juliantari Rachman mengatakan, Inspektur Jenderal (Irjen) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah menemukan adanya kesalahan sistem dalam pelaksanaan Ujian Nasional (UN).

Hal ini disampaikan Tari usai melaporkan dugaan kebocoran kunci jawaban Ujian Nasional (UN) tahun 2013 di SMK Widuri, Jakarta Selatan kepada Irjen Kemdikbud Haryono Umar dan meminta Itjen melakukan imvestigasi. "Dari hasil pertemuan kita lihat ada kesalahan dalam sistem UN," kata Tari di kantor Itjen Kemdikbud, Senin (10/6).

Bahkan, Siti mengatakan siswa, guru dan sekolah sebenarnya menjadi korban dari pelaksanaan UN itu karena pemerintah mematok nilai kelulusan yang tinggi terhadap siswa. Sekolah juga mendapat tekanan untuk meningkatkan prestasi atas tingkat kelulusan siswanya.

"Siswa dan guru dan sekolah juga menjadi korban. Target kelulusan terlalu tinggi sementara fasilitas belum lengkap. Jadi anak dan guru sebenarnya juga korban dari sistem UN," tegasnya.

JAKARTA - Peneliti Monitoring Pelayanan Publik Indonesia Corruption Watch (MPP-ICW) Siti Juliantari Rachman mengatakan, Inspektur Jenderal (Irjen)

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News