Ada Koneksi Jaringan Dulmatin di Palu

Hasil Pemeriksaan Densus terhadap Dua Tersangka Penembak Polisi

Ada Koneksi Jaringan Dulmatin di Palu
Ada Koneksi Jaringan Dulmatin di Palu
Tersangka H dan F yang menembak tiga polisi di depan BCA mengaku pendapat senjata dari seseorang bernama Ch. "Masih kita kejar," lanjut sumber itu. Senjata-senjata ini diduga dimasukkan oleh Dulmatin dari Filipina Selatan sebelum akhirnya berpindah ke Jawa dan tewas.

Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri Kombes Boy Rafli Amar yang dihubungi secara terpisah menjelaskan, penyidikan akan sampai pada pimpinan atau orang yang menggerakkan. "Tidak mungkin itu inisiatif pribadi, pasti ada yang menyuruh atau pimpinannya," kata Boy.

Mantan Kapolres Pasuruan, Jawa Timur, itu mengaku belum tahu bahwa jaringan eks kelompok Dulmatin berada di balik penyerangan tersebut. "Di humas belum ada informasi sampai ke sana. Masih didalami dan disidik terus," kata Boy.

Di bagian lain, Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) meminta kepolisian segera mengungkap jaringan pelaku penembakan yang menewaskan dua polisi di Palu, Sulawesi Tengah.

Wakil Koordinator Badan Pekerja Kontras Indria Fernida mengatakan, polisi harus bertindak hukum secara adil dan memastikan pelaku leluasa memberikan informasi dengan bebas, tanpa tekanan dan intimidasi untuk mengungkapkan fakta. "Jangan sampai ada kekerasan dalam pemeriksaan," katanya. (rdl/c2/agm)

JAKARTA - Penangkapan dua penembak polisi di Palu, H dan F, membuka fakta baru. Dari pernyataan keduanya, penyidik Subden Investigasi Densus 88 Mabes


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News