Ada Konsekuensi Gawat Jika Utang Pemerintah Dibiarkan, Pak Didik Beberkan Fakta 'Berat'
jpnn.com, JAKARTA - Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Didik J Rachbini menilai utang pemerintah saat ini sudah dalam taraf 'berat'.
Menurutnya, ada konsekuensi jika utang pemerintah dibiarkan.
"APBN akan lumpuh terkena beban utang dengan pembayaran bunga dan utang pokok yang sangat besar," ujar Didik saat dikonfirmasi JPNN.com, Kamis (24/6).
Dia menyebut APBN bisa menjadi pemicu krisis ekonomi.
Didik bahkan membandingkan keadaan ini dengan masa 20 tahun yang lalu saat krisis 1998.
"Dulu dipicu nilai tukar, sekarang bisa dipicu oleh APBN yang digabung dengan krisis pandemi karena penanganan yang salah kaprah sejak awal," jelas Didik.
Rektor Universitas Paramadina itu mengatakan akar masalah utang pemerintah ialah defisit APBN yang diubah dengan alasan pandemi Covid-19.
Dia menilai APBN sejatinya ialah kebijakan politik ekonomi.
Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Didik J Rachbini menilai utang pemerintah saat ini sudah dalam taraf 'berat'.
- Kinerja APBN 2024 On Track, Penerimaan Bea Cukai Capai Rp 257,8 Triliun hingga November
- Tinjau Makan Bergizi Gratis, Pj Gubernur Kaltim Siap Sukseskan Program Pemerintah
- Menkeu: APBN Defisit Rp 401 Triliun
- Tekan Peredaran Rokok Ilegal di Sulsel, Bea Cukai Gelar Sosialisasi Ketentuan Pajak
- Alokasi APBN Terbesar Untuk Pendidikan, Bukan Pertahanan
- Final 150Tv250T