Ada Kontingen Indonesia di Olimpiade Tokyo yang Berubah Jadwal Berangkatnya, Kok Bisa?

jpnn.com, JAKARTA - Keputusan mendadak diambil oleh Komite Olimpiade Indonesia (KOI) atau NOC Indonesia bersama Chef de Mission (CdM) Kontingen Indonesia untuk Olimpiade Tokyo 2020 Rosan P Roeslani. Mereka menunda keberangkatan cabor rowing dan dua kontingan Indonesia dari cabor angkat besi.
Perubahan dilakukan sebagai langkah antisipasi karena terdapat atlet yang kondisi kesehatannya belum bugar untuk terbang ke Tokyo.
Sekjen KOI atau NOC Indonesia Ferry J Kono menjelaskan, ada perubahan keberangkatan untuk cabor rowing dan dua orang atlet dari angkat besi. Mereka harusnya berangkat pada Sabtu (17/7) malam nanti.
Namun, karena alasan kesehatan dan kesiapan, mereka dijadwalkan baru terbang pada Selasa (20/7) mendatang.
"Penerbangan cabor rowing kami ubah ke Selasa. Begitu juga atlet angkat besi, yaitu Deni yang nanti berangkat didampingi pelatihnya, Lukman," kata Ferry Kono, dalam pernyataan resmi KOI, Sabtu (17/7).
Ferry menambahkan, perubahan dilakukan berdasarkan rekomendasi tim dokter karena mereka sedang menunjukkan gejala terkena flu.
"Kami perlu mengantisipasi dengan memisahkan keberangkatan dari rombongan besar demi kesehatan dan keselamatan Tim Indonesia," terang Ferry.
Meskipun jadwal penerbangan berubah, Ferry memastikan hal itu tidak memengaruhi keikutsertaan atlet Indonesia di ajang Olimpiade Tokyo 2020.
KOI dan CdM Kontingen Indonesia untuk Olimpiade Tokyo mengambil keputusan mendadak terkait keberangkatan atlet Indonesia
- Ramadan Sebentar Lagi, Arab Saudi Kembali Siapkan Paket Bantuan untuk Indonesia
- PBSI Apresiasi Gelar Juara Tim Beregu Campuran Indonesia di BAMTC 2025
- Negeri Tirai Bambu Bertuah, Tim Beregu Campuran Indonesia Juara BAMTC 2025
- Link Live Streaming Final BAMTC 2025: Jadilah Saksi Indonesia Membuat Sejarah
- BAMTC 2025: Thailand Susah Payah Kalahkan Korea, Tunggu Indonesia di Empat Besar
- Belajar dari Jepang, Program MBG Perlu Kolaborasi Semua Pihak