Ada Lagi Nih! PNS Kemendagri Hilang, Diduga Gabung Gafatar
jpnn.com - JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mengakui ada anak buahnya yang hilang. Namun apakah hilang karena ikut organisasi kemasyarakatan (Ormas) Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar), atau gerakan ormas terlarang lainnya, Tjahjo belum dapat memastikan.
"PNS Kemendagri juga ada korban, ada yang hilang, sedang dilacak, serius ini. Entah ikut gerakan ini atau yang mana, kami belum tahu," ujar Tjahjo, Selasa (12/1).
Menurut mantan Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDI Perjuangan ini, Kemendagri kini tengah melakukan serangkaian aksi pelacakan. Sehingga dapat diketahui kepastian.
Sementara itu Kepala Bagian Perundang-Undangan Direktorat Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum (Ditjen Polpum) Kemendagri Bachtiar mengatakan, mengakui pihaknya pernah menerima audiensi petinggi Gafatar. Peristiwa tersebut saat Bachtiar masih menjabat kepala Sub Direktorat Ormas pada Ditjen Polpum.
"Mereka hanya pernah datang audiensi. Tapi selama saya jadi Kasubdit Ormas Ditjen Kesbangpol tahun 2008 sampai September 2015, kami tidak pernah menerbitkan SKT (Surat Keterangan Terdaftar) Gafatar," ujarnya.
Saat audiensi kata Bachtiar, pengurus Gafatar dipimpin langsung ketua umumnya bernama Mahfud dan sejumlah pengurus DPP lain. Namun Mahfud yang dimaksud bukan mantan Ketua MK Mahfud MD.
"Ketua umumnya atas nama Pak Mahfud, itu (datang beraudiensi,red) beserta pengurus DPP-nya,"ujar Bahctiar.(gir/jpnn)
JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mengakui ada anak buahnya yang hilang. Namun apakah hilang karena ikut organisasi kemasyarakatan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Lemkapi Sebut Perbuatan AKP Dadang Telah Menurunkan Muruah Kepolisian
- Mendes PDT Yandri Susanto Lihat Potensi Besar Desa Ada di Sini
- 5 Berita Terpopuler: Kabar Terbaru Polisi Tembak Polisi, Diduga Pembunuhan Berencana, Kapolri Beri Perintah Tegas
- Tingkatkan Bantuan Pengamanan, PTPN IV Jalin MoU dengan Polda Sumut
- AKP Dadang Iskandar Pembunuh Kasat Reskrim Polres Solok Selatan Terancam Dihukum Mati
- Pertamina Patra Niaga Uji Penggunaan Bioethanol E10 Bersama Toyota dan TRAC