Ada Lambang PKI di Perayaan Kemerdekaan, BIN Dituding Kecolongan

Ada Lambang PKI di Perayaan Kemerdekaan, BIN Dituding Kecolongan
Ada Lambang PKI di Perayaan Kemerdekaan, BIN Dituding Kecolongan

jpnn.com - JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI Mahyudin menuding Badan Intelejen Negara (BIN) telah kebobolan dengan munculnya logo Partai Komunis Indonesia (PKI) dalam arak-arakan perayaan hari ulang tahun (HUT) kemerdekaan RI ke-70. Menurutnya, lembaga telik sandi pimpinan Sutiyoso itu harus menseriusi masalah munculnya gambar palu arit di saat Indonesia merayakan HUT kemerdekaan.

“Ini PR (pekerjaan rumah, red) buat Sutiyoso," ujar Mahyudin di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (17/8).

Politikus Partai Golkar itu menambahkan, meski munculnya lambang PKI hanya untuk aksi teatrikal dalam perayaan HUT kemerdekaan RI, namun hal itu tetap tak sepantasnya ada. Terlebih PKI beserta paham komunisnya masih tetap dilarang di Indonesia

"Gak boleh. Harusnya dengan cara lain‎," sebut politikus Golkar itu.

Mahyudin lantas merujuk  TAP MPRS No. XXV/MPRS/1966 tentang pembubaran PKI. "Mereka organisasi terlarang kalau TAP MPR belum dicabut," tandasnya.

‎Lantas bagaimana jika TAP MPRS itu dicabut? Sebagai kader partai Golkar yang notabene partai penentang PKI, Mahyudin akan tetap mempertahankan TAP MPRS itu. Alasannya, ideologi komunis  tidak cocok diterapkan di Indonesia yang rakyatnya majemuk dengan menjunjung tinggi demokrasi.

Oleh karena itu Mahyudin meminta Sutiyoso agar segera mengusut motif dari aksi atau tersebarnya logo PKI di sejumlah daerah. "Itu jadi urusan intelejen negara,"‎ pungkasnya.(dna/JPG/JPNN)


JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI Mahyudin menuding Badan Intelejen Negara (BIN) telah kebobolan dengan munculnya logo Partai Komunis Indonesia (PKI)


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News