Ada Lockdown Ketat Lagi di Australia, Begini Respons Warga Asal Indonesia

Susana yang bekerja di rumah lansia yang memiliki 120 penghuni ini mengatakan, yang dikhawatirkannya adalah pekerja seperti dirinya atau tamu yang membawa virus ke dalam panti.
"Penghuni di rumah perawatan lansia rasanya aman. Yang membuat khawatir yaitu pengunjung atau kita sendiri para pegawai karena mungkin secara tidak sadar kita sebagai pembawa virus tersebut dengan tidak ada gejala sama sekali," katanya.
Sudah mempersiapkan diri sejak lama

Seorang warga Indonesia lainnya Deni Gare yang sudah tinggal selama 12 tahun di Adelaide sekarang bekerja sebagai pegawai negeri di salah satu kantor pemerintahan negara bagian Australia Selatan.
Dia mengatakan kali ini untuk pertama kalinya dia akan bekerja dari rumah.
"Saat lockdown bulan Maret lalu, saya harus tetap masuk kerja karena pekerjaan saya di kantor tidak bisa dibawa pulang," katanya.
Setelah mendapat kabar bahwa mereka sekarang harus bekerja dari rumah, Deni sudah mempersiapkan diri sejak tadi malam.
"Laptop kantor saya bawa pulang. Pagi ini saya sudah melakukan dua rapat secara online, dan saya sudah buat Microsoft Teams untuk mempermudah komunikasi dengan tim kerja saya," tambahnya.
Pemerintah negara bagian Australia Selatan menerapkan lockdown paling ketat yang pernah dilakukan terkait pandemi COVID-19 terhitung sejak hari Kamis (19/11/2020)
- Dunia Hari Ini: Sebuah Mobil Tabrak Festival di Kanada, 11 Orang Tewas
- Dunia Hari Ini: Siswa SMA Prancis Ditangkap Setelah Menikam Teman Sekelasnya
- Dunia Hari Ini: Gempa Bumi Berkekuatan 6,2SR Mengguncang Turkiye, 150 Warga Luka-luka
- Tentang Hari Anzac, Peringatan Perjuangan Pasukan Militer Australia
- Dunia Hari Ini: Vatikan Umumkan Tanggal Pemakaman Paus
- 'Nangis Senangis-nangisnya': Pengalaman Bernyanyi di Depan Paus Fransiskus