Ada Lombok Tahan Sakit dan si Mungil yang Superpedas

Ada Lombok Tahan Sakit dan si Mungil yang Superpedas
TEKUN : M. Syukur (tengah) dan dua asistennya berada di kebun Cabai, Tomat dan Jagung Manis di belakang rumahnya.Foto: Jawa Pos

Sembari meneruskan penjelasannya, Syukur menyalakan laptop warna silver miliknya. Dia lalu menunjukkan sejumlah paparan data mengenai cabai di Indonesia. Dia juga menjelaskan awal mulanya intensif meneliti varietas cabai.

’’Penelitian tentang cabai ini intensif saya lakukan ketika saya S3. Penelitian itu saya siapkan untuk disertasi sekaligus membantu penelitian istri saya,’’ paparnya.

Syukur tergolong akademikus yang unik. Dia beristri pemulia tanaman cabai dan tomat. Dalam program doktornya, istri Syukur, Rahmi Yunianti, juga meneliti tentang cabai, khususnya penyakit yang sering menjadi hama tanaman itu.  Sayang, Tuhan berkehendak lain. Setahun yang lalu Rahmi dipanggil sang Khalik saat melahirkan anak ketiga mereka.

’’Kami dulu melakukan penelitian bersama tentang cabai. Terutama penyakit-penyakit pada cabai yang kemudian memunculkan varietas unggul baru,’’ terang Sekretaris Jenderal Perhimpunan Ilmu Pemuliaan Indonesia (PERIPI) itu.

M. Syukur layak menyandang sebutan doktor cabai. Bayangkan, sudah 13 tahun pengajar Institut Pertanian Bogor (IPB) itu meneliti cabai. Termasuk,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News