Ada Lombok Tahan Sakit dan si Mungil yang Superpedas
Minggu, 21 Juli 2013 – 02:07 WIB
Varietas cabai unggulan yang dihasilkan Syukur dan timnya memiliki keunggulan yang tahan terhadap penyakit. Terutama penyakit antraknosa yang selama ini banyak ditakuit petani cabai.
’’Penyakit ini kalau masyarakat Jawa menyebutknya patek. Penyakit ini bisa menyerang jantung pada manusia,’’ ujarnya.
’’Maksud saya petaninya jantungan karena panennya bisa hancur sampai 70 persen akibat penyakit ini,’’ sambung pria kelahiran 2 Januari 1972 itu.
Usai menjelaskan penyakit antraknosa itu, Syukur mengajak wartawan koran ini ke pekarangannya. Dia menunjukkan cabai yang terkena antraknosa. Biasanya langsung busuk, berwarna hitam kering seperti tersengat matahari.
M. Syukur layak menyandang sebutan doktor cabai. Bayangkan, sudah 13 tahun pengajar Institut Pertanian Bogor (IPB) itu meneliti cabai. Termasuk,
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408