Ada Mafia Kabut Asap di Riau? Asing Tepuk Tangan, Jenderal Ambil Bagian?
jpnn.com - WARGA Riau kian frustasi akibat asap yang tak hilang-hilang. Sejak dijajah asap, sudah lama rasanya tak melihat langit biru.
Udara pun sudah masuk level berbahaya dan dihirup berhari-hari tanpa ada solusi pasti. Ribuan korban berjatuhan, mulai dari orang tua, dewasa, remaja, anak-anak, balita hingga janin dalam kandungan.
Pemerintah yang dinilai bereaksi lamban, telah membuat gelombang kekecewaan di tengah masyarakat. Pelampiasan mereka tuangkan dalam aksi-aksi demonstrasi, patung selamat datang yang menjadi ikon kota Pekanbaru juga ditutup menggunakan masker.
Sementara dunia maya seperti Facebook dan twitter, diramaikan dengan tulisan-tulisan menyayat hati yang lebih mengarah pada kata pasrah.
Seperti tulisan yang diposting Sekretaris PWI Riau, Eka Putra Nazir. Salah satu jurnalis yang baru selesai mengikuti kelas Lemhanas ini menulis tentang 'sakit hatinya' pada bencana asap yang seolah sengaja dibiarkan.
Ia bahkan menilai, lambannya penanganan asap dan kukuhnya Pemda Riau mempertahankan status siaga dan bukan tanggap darurat, karena sarat kepentingan. Asing bahkan dituding terlibat di dalamnya. Berikut, tulisan kemarahan yang mendapat respon dari para netizen. (afz/jpnn)
Mafia Kabut Asap
Ketika kabut asap sudah memenuhi kamar. Masih ampuhkah kata-kata sabar?
WARGA Riau kian frustasi akibat asap yang tak hilang-hilang. Sejak dijajah asap, sudah lama rasanya tak melihat langit biru. Udara pun sudah
- 4 Santri Meninggal Tertimpa Tembok Ambruk di Pesantren Sukabumi
- Polda Sumsel Berikan Makan Siang Gratis kepada Siswa SDN 036 Palembang
- BPTD Jabar Sidak Pul Bus Pariwisata Menjelang Nataru, Antisipasi Kendaraan Bodong
- Bersama Masyarakat, Polres Rohul Deklarasi Kampung Bebas Narkoba di Desa Puo Raya
- BPTD: 1.000-an Bus Pariwisata di Jawa Barat Tidak Laik Jalan
- Jadi Muncikari di Rohul, 3 Orang Perempuan Ditangkap Polisi