Ada Mafia Kabut Asap di Riau? Asing Tepuk Tangan, Jenderal Ambil Bagian?
jpnn.com - WARGA Riau kian frustasi akibat asap yang tak hilang-hilang. Sejak dijajah asap, sudah lama rasanya tak melihat langit biru.
Udara pun sudah masuk level berbahaya dan dihirup berhari-hari tanpa ada solusi pasti. Ribuan korban berjatuhan, mulai dari orang tua, dewasa, remaja, anak-anak, balita hingga janin dalam kandungan.
Pemerintah yang dinilai bereaksi lamban, telah membuat gelombang kekecewaan di tengah masyarakat. Pelampiasan mereka tuangkan dalam aksi-aksi demonstrasi, patung selamat datang yang menjadi ikon kota Pekanbaru juga ditutup menggunakan masker.
Sementara dunia maya seperti Facebook dan twitter, diramaikan dengan tulisan-tulisan menyayat hati yang lebih mengarah pada kata pasrah.
Seperti tulisan yang diposting Sekretaris PWI Riau, Eka Putra Nazir. Salah satu jurnalis yang baru selesai mengikuti kelas Lemhanas ini menulis tentang 'sakit hatinya' pada bencana asap yang seolah sengaja dibiarkan.
Ia bahkan menilai, lambannya penanganan asap dan kukuhnya Pemda Riau mempertahankan status siaga dan bukan tanggap darurat, karena sarat kepentingan. Asing bahkan dituding terlibat di dalamnya. Berikut, tulisan kemarahan yang mendapat respon dari para netizen. (afz/jpnn)
Mafia Kabut Asap
Ketika kabut asap sudah memenuhi kamar. Masih ampuhkah kata-kata sabar?
WARGA Riau kian frustasi akibat asap yang tak hilang-hilang. Sejak dijajah asap, sudah lama rasanya tak melihat langit biru. Udara pun sudah
- 209 Warga Terdampak Pergerakan Tanah di Kadupandak Dievakuasi
- Ombudsman Minta Polda Sumbar Ungkap Motif Kasus Polisi Tembak Polisi Secara Transparan
- Lulus SKD, 163 Pelamar CPNS Batam Lanjut ke Tahap SKB
- Puluhan Ribu Masyarakat Pekanbaru Penuhi Kampanye Akbar Agung-Markarius
- Banjir Merendam 2.014 Rumah di Kabupaten Bandung, 12.250 KK Terdampak
- Kasus SPPD Fiktif, Polda Riau Sita Rumah Diduga Milik Bang Uun