Ada Match Fixing, Ini Kata APPI
jpnn.com - ISU match fixing kerap muncul di lingkaran sepak bola Indonesia beberapa tahun terakhir. Mendengar berita yang senter ini, General Manager Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia (APPI), Valentino Simanjutak, meminta agar pihak kepolisian mengusut kasus ini hingga tuntas.
"Saya tahu setelah ramai di media. Kalau menang benar harus diusut, jangan hanya ramai saja. Kalau bisa bukan di pemainnya saja, tapi sampai aktor utamanya," katanya, saat dihubungi Kamis (18/6).
Menurut lelaki yang juga presenter itu, pengusutan wajib juga dilakukan kepada pengurus,ofisial, atau manajemen klub. Dia mencontohkan dengan kasus sepakbola gajah antara PSS Sleman kontra PSIS Semarang, yang kelima golnya bunuh diri semua.
Tapi, kata dia, sang manajer PSS, Suparjiono malah bebas dari sanksi. Sebaliknya, pemain dan pelatih yang diinstruksi, justru kena hukuman seumur hidup oleh komisi disiplin (komdis) PSSI.
Dia juga berkomentar bahwa "buka-bukaan" yang dilakukan oleh beberapa orang eks pelatih belum cukup membongkar masalah match fixing. Namun, sebagai organisasi yang diakui FIFPro dan berkomitmen memberantas match fixing, Valen akan membawa masalah ini ke dunia internasional.
"Kami akan lapor ke Interpol. Kasus di Borneo FC yang Johan Ibo, itu juga kami laporkan," tandasnya. (dkk/jpnn)
ISU match fixing kerap muncul di lingkaran sepak bola Indonesia beberapa tahun terakhir. Mendengar berita yang senter ini, General Manager Asosiasi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Banyak Serve Eror, Jakarta Electric PLN Telan Kekalahan Melawan Livin Mandiri
- Sananta Cetak Gol Dramatis, Persis Bikin Persebaya Menangis
- Proliga 2025: Racikan Pelatih Baru Jakarta Livin Mandiri Moncer, Bungkam Jakarta Electric PLN
- Persita Vs Persik 1-0, Patrick Kluivert jadi Saksi
- IBL 2025 Malam Ini: Satria Muda Bertandang ke Markas Pacific Caesar
- Timnas Basket Indonesia Menjamu Korea pada Window Ketiga Kualifikasi FIBA Asia Cup 2025