Ada Orang Dekat SBY di Kasus Suap Hutan Riau
Saksi Beber Peran Surya Darmadi dan Gulat Manurung
jpnn.com - JAKARTA - Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Riau, Zulher mengungkapkan keterlibatan Presiden Direktur PT Duta Palma, Surya Darmadi alias Apeng dan Ketua Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia Provinsi Riau Gulat Medali Emas Manurung dalam dugaan suap alih fungsi lahan perkebunan kelapa sawit milik PT Duta Palma kepada Gubernur Riau nonaktif, Annas Maamun.
Keterangan itu disampaikan Zulher saat bersaksi dalam persidangan Gulat yang menjadi terdakwa perkara dugaan suap pengajuan revisi alih fungsi hutan Riau di Kementerian Kehutanan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis (29/1).
Dalam persidangan itu Zulher mengaku pernah didatangi oleh Surya dan anak buahnya, Suheri pada Agustus 2014. Zulher menuturkan, Surya yang dikenal dekat dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta bantuan agar bisa mengurus pelepasan lahan perkebunan sawit.
Namun, Zulher mengaku tidak bisa melakukan pelepasan perkebunan. Alasannya, karena itu tidak termasuk dalam tugas pokok dan fungsin kepala dinas perkebunan.
Surya pun lantas menanyakan orang yang dekat dengan Annas. "Saya bilang bisa menghubungi ananda Gulat. Karena saya tahu dia sangat dekat dengan Pak Gubernur (Annas, red). Ibarat ayah dan anak," kata Zulher.
Selanjutnya, Zulher mengontak Gulat. Setelah Gulat datang ke kantor Dinas Perkebunan Riau, Zulher lantas bertanya apakah bisa membantu menghubungkan Duta Palma ke Annas.
Jaksa Kresno Anto Wibowo lantas menanyakan kepada Zulher mengenai tanggapan Gulat. "Tanggapan Pak Gulat, ‘wah ini luas nih, ini banyak uangnya. Kalau satu hektar satu juta saja berapa?’” jawab Zulher menirukan perkataan Gulat saat itu.
Setelah mendengar pernyataan Gulat, selanjutnya Zulher langsung memilih meninggalkan pertemuan. "Setelah itu saya enggak tahu lagi," ucapnya.
JAKARTA - Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Riau, Zulher mengungkapkan keterlibatan Presiden Direktur PT Duta Palma, Surya Darmadi alias Apeng
- Taat Hukum, Hasto Bakal Hadiri Panggilan KPK pada 13 Januari 2025
- Pendaftaran PPPK 2024 Tahap 2 Jangan Diundur Ketiga Kalinya, Honorer Senior Keburu Pensiun
- Usut Kasus Investasi Fiktif, KPK Periksa Dirut PT Pacific Sekuritas Indonesia Edy Soetrisno
- Terima Undangan Pemeriksaan dari KPK Senin Nanti, Sekjen PDIP Menyatakan Kesiapannya
- HUT Ke-52 PDIP di Sekolah Partai: Sederhana, Khidmat, Penuh Semangat Nasionalisme & Patriotisme
- Ada Guru Honorer Tidak Tahu Dibuka Rekrutmen PPPK 2024, Salah Siapa?