Ada Pandemi, Masuk Bulan Larangan, Begini Cerita Yanti dan Jali, Ya Ampun, Sedih

jpnn.com, LEBAK - Memasuki bulan Kawalu ditambah hantaman dampak pandemi COVID-19, permukiman kawasan masyarakat Badui di pedalaman Kabupaten Lebak, Banten, sepi dari wisatawan.
Yanti (40), seorang pedagang kerajinan produk masyarakat Badui, mengaku omzetnya turun drastis.
"Sepinya wisatawan itu tentu omzet pendapatan menurun drastis hingga 95 persen," kata Yanti di Kampung Kadu Ketug, Desa Kanekes, Kabupaten Lebak, Sabtu (20/3).
Selama ini, para pedagang aneka kerajinan masyarakat Badui merasa terpukul, karena omzet pendapatan menurun drastis, bahkan terkadang seharian tidak ada pembeli.
Meskipun omzet menurun drastis, tetapi para pedagang tetap bertahan sambil duduk-duduk di bale rumah menunggu konsumen.
Menurut dia, para pedagang Badui itu memajang aneka kerajinan itu di depan bale rumah.
"Kami saat ini omzet pendapatan menurun drastis dibandingkan sebelum Kawalu dan pandemi COVID-19," kata Yanti tanpa menyebut pendapatan keuntungannya per bulan.
Begitu juga Jali (65), seorang pedagang warga Kadu Ketug, Desa Kanekes, Kabupaten Lebak mengatakan sejak setahun terakhir ini omzet pendapatan menurun, terlebih bulan Kawalu dan pandemi COVID-19.
Simak cerita Yanti dan Jali soal omzet usahanya di masa pandemi dan masuk Bulan Kawalu di permukiman masyarakat Badui, Lebak.
- Kemenpar Kerja Sama dengan Diageo Indonesia Kembangkan SDM Pariwisata
- Omzet ZChicken Fayrus Capai Rp40 Juta per Bulan Berkat Pendampingan dan Modal
- DPR Bahas RUU Kepariwisataan, Apa Misinya?
- Wisatawan Indonesia Diharapkan Berbondong-bondong Liburan ke Taiwan
- Ciptakan Rasa Aman Bagi Wisatawan, Pemkot Palembang Pasang CCTV di BKB
- Dapat Sambutan Positif, Ramadan Rhapsody 2025 Raup Omzet Fantastis