Ada Parpol di Balik Muslim Cyber Army?
jpnn.com, JAKARTA - Penyelidikan kasus ujaran kebencian dan hoaks yang dilakukan kelompok Muslim Cyber Army (MCA) terus berlanjut.
Analis Kebijakan Divhumas Kombes Sulistyo Pudjo mengatakan, penyidik kini mulai fokus siapa yang memerintahkan kelompok ini beraksi, karena diduga ada muatan dari partai politik.
“Ini perlu dilakukan pendalaman, tapi yang jelas kami melihat kemungkinan tendensi ideologis. Tapi juga background lain dilakukan pendalaman terus menerus. Tidak mungkin berhenti pada fakta yang ada,” kata Pudjo di kawasan Blok M, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (7/3).
Ketika disinggung apakah MCA ini berkaitan langsung dengan pilkada dan pemilu, menurut Pudjo hal itu belum ditemukan. Sehingga masih perlu penyelidikan lebih dalam. “Kami lakukan pendalaman fakta yang ada, kemudian kemunculan kelompok sementara ini ada hubungan, ada muatan politis sementara ini iya,” tambah dia.
Sama halnya tentang dugaan MCA ini dibayar, penyidik masih mengejar apakah ada transaksi uang dalam kelompok ini.
“Soal pendapatan pasti bicara masalah transaksi, kami harus mendapatkan bukti dari mana uangnya. Untuk bagaimana proses menggerakkannya ini kami masih menunggu,” tandas dia. (mg1/jpnn)
Ujaran kebencian dan hoaks yang disebar Muslim Cyber Army sarat muatan politis. Namun, belum ditemukan kaitannya dengan pilkada dan pemilu.
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan
- Kemendes PDT Pastikan Info Rekrutmen Pendamping Lokal Desa 2024-2025 Hoaks
- Anggap Pernyataan Budi Arie Hoaks, Tim Pemenangan Pram-Doel Layangkan Somasi
- Jubir Pramono-Rano Pastikan Pernyataan Menkop Budi Arie Hoaks
- Budi Arie Dinilai jadi Korban Hoaks soal Judi Online
- Lawan Hoaks di Indonesia, TikTok Memperkenalkan Fitur Keamanan
- Cabup Empat Lawang Joncik Muhammad Diisukan Meninggal, Teman & Keluarga Menangis