Ada Pelajaran Berharga dari Euro 2020 dan Copa America untuk PPKM Darurat
jpnn.com, JAKARTA - Akademisi Universitas Al-Azhar Suparji Ahmad menilai kompetisi sepak bola Euro 2020 dan Piala Amerika (Copa America) menjadi hiburantersendiri pada masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.
"Semua pertandingan berjalan sangat menarik, dramatis, dan heroik" kata Suparji melalui layanan pesan, Minggu (11/7).
Pakar hukum pidana itu menyatakan masyarakat bisa mengambil pelajaran dari pertandingan pada dua kompetisi tersebut. Misalnya, pelajaran soal solidaritas dan sportivitas.
Suparji mencontohkan solidaritas para pesepak bola saat pemain Denmark saat Christian Eriksen kolaps di lapangan. "Dengan sigap, pemain baik kawan maupun lawan memberikan solidaritas kepada Eriksen," ujarnya.
Adapun untuk sportivitas, Suparji meminta masyarakat Indonesia belajar dari Neymar dan Lionel Messi yang berpelukan setelah Argentina mengalahkan Brazil pada laga final Copa America.
Artinya, kata Suparji, rivalitas ada masanya, sedangkan sportivitas harus berlaku selamanya.
"Setelah pertandingan, langsung bergandengan, itulah sportivitas. Tidak berlarut-larut dalam kekalahan, segeralah kembali pada fungsi masing-masing," ucap Suparji.
Oleh karena itu, dia mengharapkan bangsa Indonesia menjunjung sportivitas dan solidaritas. Menurutnya, prinsip itu juga bisa dipakai dalam masa PPKM Darurat.
Ajang Euro 2020 telah memberikan pelajaran penting tentang solidaritas, sedangkan Copa America menyuguhkan contoh soal sportivitas.
- Cedera Engkel, Messi Absen 2 Laga Awal Inter Miami
- Anomali Lautaro Martinez di Copa America 2024
- Copa America 2024: Argentina Selangkah Lagi Menyamai Rekor Impresif Tim Matador
- Copa America 2024: Gol Alvares & Messi Mengantarkan Argentina ke Final
- Copa America 2024: Dalih Dorival Junior Melihat Brasil Gugur di Perempat Final
- Argentina vs Ekuador: Lewat Drama Adu Penalti, Tim Tango Rebut Tiket Semifinal