Ada Pengusaha Bersimpati Bantu Anas Menangi Kongres PD
jpnn.com - JAKARTA - Politisi Partai Demokrat (PD), Umar Arsal mengakui adanya pembagian smartphone BlackBerry sebelum kongres partai binaan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu di Bandung tahun 2010 silam. Umar yang juga anggota tim pemenangan Anas di Kongres PD, menyebut pembagian BlackBerry didistribusikan oleh anak buah M Nazaruddin.
Pengakuan Umar itu disampaikannya saat bersaksi pada persidangan atas Anas di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (14/8). Menurut Umar, BlackBerry yang dibagi-bagikan itu berasal dari pengusaha.
"Jadi saya tanya ke Mas Nazar, ‘ini (blackberry) dari mana nih?’. ‘Ini teman pengusaha yang bersimpati kepada relawan’,” kata Umar menirukan pembicaraannya dengan Nazar.
Hanya saja, kata Umar, pembagian berlangsung kacau. “Banyak yang tidak kebagian, jadi tak semua dapat," katanya.
Meski demikian, klaim Umar, dirinya tak tahu alasan pembagian ponsel pintar itu. "Pak Nazar waktu itu cuma bilang ada relawan yang ingin membantu," imbuhnya.
Selain itu, Umar juga mengatakan bahwa sejumlah kader PD patungan dana untuk memenangkan Anas sebagai ketua umum di Kongres PD tahun 2010. Uang patungan itu digunakan untuk membiayai transportasi, komunikasi, serta tempat rapat pemenangan.
Oleh karena itu, dia membantah anggapan bahwa uang pemenangan Anas berasal dari sejumlah proyek termasuk gratifikasi Hambalang. "Kami bantu seikhlasnya. Yang punya hubungan emosional. Di Bandung kami sudah sepakat semua relawan patungan atau urunan membantu teman-teman untuk transportasi," kata Umar.
Umar juga mengakui bahwa mantan Bendahara Umum Demokrat, Nazaruddin ikut patungan untuk memenangkan Anas. Namun, Umar mengaku tak tahu asal uang yang dari Nazar.
JAKARTA - Politisi Partai Demokrat (PD), Umar Arsal mengakui adanya pembagian smartphone BlackBerry sebelum kongres partai binaan Susilo Bambang
- Kasus Korupsi Jalan Tol Trans-Sumatera, KPK Panggil eks Bos PT Hutama Karya
- Usut Kasus Bansos Presiden era Jokowi, KPK Periksa Pihak Swasta Ini
- Perdamaian Guru Supriyani Berujung Pemecatan Ketua LBH HAMI Konsel, Kok Bisa?
- KPK Periksa GM PT Jembatan Nusantara dan Penilai KJPP MBPRU Batam
- KPK Apresiasi MA Menolak Kasasi Stefanus Roy Rening
- LBH HAMI: Perdamaian Guru Supriyani & Orang Tua Siswa Tak Ada Gunanya