Ada Peran ISIS dalam Penusukan di Melbourne 2018
"Itulah Australia. Masyarakatnya hebat. Mari kita hilangkan kebencian dan bersatu."
Ada peluang yang terlewatkan
Hari Senin ini Hakim Cain membuat enam rekomendasi dengan fokus pada Unit Intelijen Keamanan Kepolisian Victoria (SIU), yang bertugas memantau dan mengelola tindakan ekstremis yang menimbulkan risiko keamanan nasional.
Hakim Cain menyebut adanya "prosedur yang tidak memadai" dari SIU sehingga menyebabkan terjadinya penundaan, penilaian yang tidak akurat atau tidak lengkap dan "peluang yang terlewatkan".
Dia menemukan keputusan SIU untuk menangani Hassan Shire Ali sebagai ancaman berisiko rendah adalah "prematur".
Unit ini, kata Hakim Cain, telah keliru karena hanya melakukan pemantauan secara pasif setelah ada permintaan dari agen mata-mata domestik Australia.
Persidangan juga mendengarkan bahwa SIU melakukan berbagai upaya yang tak efisien dalam mencari alamat Hassan, termasuk mengerahkan sayap udara dan meminta Centrelink, sebelum meminta bantuan dari organisasi intelijen lainnya.
Tapi Hakim Cain tidak memastikan kecerobohan SIU ini dapat mencegah serangan tersebut.
"Peluang untuk mencegah insiden di Bourke Street, mungkin telah terlewatkan. Namun saya tak dapat menyimpulkan bahwa sasaran Hassan ke arah itu akan dapat dihindari jika tugas dan kesenjangan intelijen telah dipenuhi tepat waktu oleh SIU," katanya.
Sebuah sidang pemeriksaan yang digelar hari ini menyimpulkan pelaku penusukan di kota Melbourne termotivasi kelompok yang menamakan diri 'Negara Islam'
- Dunia Hari Ini: Korea Selatan Membatalkan Darurat Militer
- Dunia Hari Ini: Belgia Memberikan Perlindungan Hak Bagi Pekerja Seks
- Dunia Hari Ini: Mantan Menhan Israel Tuduh Negaranya Ingin Bersihkan Etnis Palestina
- Krisis yang Terabaikan, Kasus Keracunan Metanol di Indonesia Tertinggi se-Dunia
- Acungkan Pisau ke Karyawan Perusahaan, Warga Musi Rawas Ditangkap
- Indonesia - Australia Masif Menjalin Kerja Sama Bilateral, Anggota DPD RI Lia Istifhama Merespons